Mind

6 Cara Empowering Motherhood di Digital Era

By  | 

Di era Kartini dulu, dibutuhkan satu sosok wanita yang dapat mengubah atau menginfluence wanita lain untuk bangkit dan mandiri. Di masa kini, stigma peran wanita yang sangat domestik telah bergeser. Kini wanita jauh lebih banyak memiliki kesempatan untuk menunjukkan identitas dirinya sendiri. Namun demikian, saat ini wanita memiliki tantangan lain: Kemajuan teknologi, kesetaraan yang masih timpang, dan yang pasti motherhood! 

Menjadi seorang mama di era ini sungguh tidak mudah. Banyak sekali hal yang harus dihadapi dan diatasi. Sebagai sesama mama, yuk kita sama-sama empowering motherhood agar kita semua dapat mendidik Si Kecil sebaik mungkin, tanpa kehilangan identitas diri sendiri. Apa saja yang harus diingat dan dilakukan untuk memberdayakan motherhood? 


  1. Seorang mama adalah guru sekaligus murid. Yes Mams, sebagai seorang mama kita tidak pernah berhenti belajar segala hal seputar parenting sejak masa kehamilan hingga Si Kecil dewasa nanti. Sebaliknya, kita juga bisa menjadi mentor atau guru bagi mamas yang lebih baru daripada kita. Dengan saling support sesama mama, maka segala masalah motherhood bisa diatasi bersama.
  2. Mempertahankan tradisi. Menjadi mama di era digital bukan berarti melupakan sejarah dan silsilah keluarga. Kehangatan yang didapatkan dari Ibu Anda dulu, bisa juga diterapkan di keluarga Anda sekarang. Pertahankan tradisi baik yang sudah ada, misalnya perayaan ulang tahun setiap anggota keluarga, makan malam bersama atau memasak resep warisan nenek moyang. Tradisi yang baik akan menjaga keseimbangan kehidupan Anda dan keluarga yang kini sudah terpapar kemajuan zaman dan teknologi.
  3. Cerdas gunakan teknologi. Manfaatkan teknologi untuk hal positif, misalnya komunikasi dengan keluarga, update berita dari situs terpercaya, bisnis, sosialisasi, dan tentunya memahami cara memantau kegiatan anak di dunia digital.
  4. Stop judging. We are all different, don’t judge, understand instead. Sudah bukan masanya kita mencari apalagi merasa memiliki cara terbaik dalam mendidik anak. Kini saatnya sesama mama saling belajar, sharing dan diskusi untuk jalan keluar permasalahan masing-masing yang tentunya berbeda-beda. Saling bantu akan jauh lebih baik daripada bersaing. 
  5. Membuat komunitas kecil yang positif.  Selain bisa berdiskusi seputar motherhood, komunitas kecil yang positif bisa menjadi support system Anda kala masalah datang. Dan bukan tidak mungkin dari komunitas kecil ini bisa menciptakan komunitas yang lebih besar atau malah menghasilkan bisnis.
  6. Love yourself. Apapun yang dilakukan dan dikerjakan sebagai seorang mama, wajib bagi Anda untuk mencintai diri sendiri dulu. Love yourself first, and everything falls into line – Lucille Ball. 

Selamat Hari Kartini, Mams! (Karmenita Ridwan/Photo: Istockphoto)

Shares