Career

Haruskah Berbohong saat Interview?

By  | 

Berbohong memang bukan ide baik ya Mams, dan Smart Mama juga sangat tidak setuju dengan hal tersebut. Berbohong di tempat kerja dapat menurunkan integritas serta kepercayaan atasan maupun rekan kerja. Namun, saat wawancara kerja, haruskah Anda sepenuhnya jujur dan terbuka kepada interviewer meskipun pertanyaan cenderung menjebak atau mengharuskan Anda membuka kekurangan Anda atau masa lalu yang kurang menyenangkan? Untuk mengatasi hal tersebut, simak trik menjawab pertanyaan interview dari Smart Mama berikut, agar Anda tidak perlu berbohong namun juga tidak perlu terlalu terbuka serta diplomatis. Yuk simak!

  • Berhenti bekerja atau dipecat? Jika Anda memang mengundurkan diri, tak ada salahnya jika jujur saja mengemukakan alasan resign, namun pastikan Anda tidak bercerita masalah pribadi seperti tidak suka dengan rekan kerja atau atasan menyebalkan ya. Sediakan jawaban wajar misalnya “Saya ingin mencari tantangan baru.” Nah, jika Anda ternyata memang di cut off dari kantor lama, cari juga jawaban netral seperti “Kontrak saya tidak diperpanjang atau menolak mutasi ke kota lain.”
  • Jumlah gaji. Saat ditanya hal satu ini, pada umumnya calon karyawan akan menaikkan angka dari jumlah sesunguhnya. Pasalnya, para employer kerap menawar gaji hingga jumlah yang paling minimum. Untuk menghindari Anda dari kebohongan besar, sebaiknya Anda menjawab jumlah gaji yang Anda terima sekarang bukan jumlah gaji pokok melainkan gaji plus uang transport yang diterima setiap hari, ditambah berbagai benefit lain yang memang Anda terima.
  • Kecintaan terhadap industri. Untuk hal satu ini, sah-sah saja jika Anda ingin sedikit berbohong. Guna memperoleh pekerjaan yang diidamkan di perusahaan tersebut, Anda memang harus menunjukkan bahwa Anda mencintai industri yang ia miliki meskipun sebenarnya perasaan Anda biasa-biasa saja terhadap industri tersebut.
  • Saat ditanya tentang kelemahan Anda. Nah untuk hal ini, ada baiknya Anda mencari jawaban yang sangat diplomatis. Meski Anda paham benar misalnya kekurangan Anda adalah emosional atau control freak, Anda bisa menjawabnya dalam bentuk lain misalnya “Saya perfeksionis” atau “Saya orang yang terlalu detail.”
  • Apakah dalam waktu dekat ada rencana untuk hamil? Meskipun Anda memiliki rencana memiliki atau menambah anak lagi, ada baiknya Anda juga menjawab dengan diplomatis, misalnya, “Tidak dalam waktu dekat.” Jawaban tersebut dapat mengindikasikan bahwa Anda memang berencana tersebut namun bisa jadi juga tidak. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

 

Shares