Education

SiDU Gelar Donasi Buku Tulis untuk Tingkatkan Kebiasaan Menulis

By  | 

Di era digital ini, semua jadi terasa dipermudah. Namun bagi Si Kecil usia dasar, ada hal-hal dan tahapan pertumbuhan yang tidak dapat dipermudah oleh digital. Salah satu tahapan yang dimaksud adalah membaca dan menulis menggunakan tangan.

Survei kemampuan pelajar yang tergabung dalam negara-negara OECD – Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2023 baru saja di rilis pada tanggal 5 December 2023. Survei yang diselenggarakan setiap 3 tahun ini mengukur literasi membaca, matematika, dan sains pada murid berusia 15 tahun. Lebih dari 80 persen negara yang mengikuti survei PISA ini mengalami penurunan skor literasi membaca.

Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa meskipun terdapat penurunan poin literasi membaca di dunia, namun penurunan tersebut tidak lebih buruk dibanding negara lain di dunia yang mengikuti PISA.

“Skor literasi membaca, kita melihat  rata-rata dunia itu turun sekitar 18 poin. Tapi Indonesia hanya turun 12 poin. Jadi secara  signifikan lebih baik daripada rata-rata internasional”, ungkapnya secara daring di laman YouTube Kemdikbudristek, Rabu (6/12/2023).

Sebagai bentuk komitmen untuk terus menerus menggalakkan menulis dengan tangan, lewat program Ayo Menulis, brand buku tulis SiDU mendonasikan 300.000 buku tulis kepada sekolah-sekolah serta sekolah non formal atau komunitas di Indonesia.

Program Ayo Menulis yang diselenggarakan oleh buku tulis  SiDU bertujuan untuk menjadikan kegiatan menulis tangan sebagai hal yang menyenangkan bagi anak-anak Indonesia. Di tahun 2023, SiDu telah sukses menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan lewat Ayo Menulis dan Lomba Menulis “Harta Karun Indonesia” yang melibatkan 745 sekolah serta menghasilkan 6.901 karya tulis tangan siswa dari seluruh Indonesia. Tak heran bila kemudian SiDU berhasil memecahkan Rekor MURI pada kategori “Lomba Menulis Tangan oleh Siswa Sekolah Dasar Terbanyak”.

Distribusi buku yang diberikan SiDU ke sekolah-sekolah tentunya tidak diberikan ke sembarang sekolah, melainkan dengan kriteria tertentu, seperti sekolah formal yang telah mengikuti lomba menulis dengan jumlah karya lomba terbanyak, sekolah di daerah tertinggal, serta sekolah non formal atau komunitas yang memiliki tujuan sejalan dengan SiDU.

Seremonial simbolis penyerahan donasi buku tulis SiDU dihelat di Perpustakaan Nasional RI, Salemba Jakarta Pusat, mengundang perwakilan dari sekolah dan komunitas.

Arif Darmawan, Head of Marketing Domestic Business Stationery APP menjadi perwakilan dari buku tulis SiDU dalam penyerahan donasi buku tulis ini. Penyerahan ini disaksikan oleh Dr. Sugiyanto selaku Widyaprada Ahli Madya Direktorat SD Kemdikbudristek, serta Ibu Zulaika, M. Pd. Selaku Kepala Bidang Persekolahan SD PKLK Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sebagai wujud dukungan pemerintah terhadap inisiatif Ayo Menulis.

“Kami mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan literasi khususnya kemampuan menulis sejak dini. Kami percaya bahwa menulis dengan tangan adalah keterampilan dasar penting yang harus dikuasai oleh anak-anak. SiDU selain menyediakan berbagai kegiatan Menulis, pada kesempatan ini SiDU memberikan donasi buku tulis sebagai sarana bagi pelajar untuk menulis dengan tangan. Donasi ini bukti komitmen SiDU agar menulis dengan tangan menjadi kegiatan yang menyenangkan,” ungkap Arif di sela-sela acara yang diselenggarakan pada Senin, 11 Desember 2023.

Sugiyanto selaku perwakilan dari Kemdikbudristek menanggapi hasil PISA 2023 sebagai tantangan bagi seluruh jajaran Kemdikbudristek RI untuk meningkatkan skor literasi di Indonesia. Beliau juga menyambut positif acara Ayo Menulis yang diselenggarakan oleh SiDU sebagai salah satu cara yang digagas oleh pihak swasta untuk membantu pemerintah dalam hal meningkatkan kualitas literasi pada tingkat SD.

“Kemdikbudristek memberikan apresiasi dan penghargaan tinggi atas partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan melalui lomba menulis dengan tangan bertema Harta Karun Indonesia yang telah meraih rekor MURI 2023. Dengan kondisi hasil literasi bagi siswa yang belum optimal, lomba ini dapat sebagai jembatan untuk lebih cepat mencapai keberhasilan. Apalagi menghadapi tantangan era globalisasi yang perlu dihadapi secara berkolaborasi oleh pemerintah, mitra pembangunan dan juga orang tua,” tutur Sugiyanto.

“Selaras dengan SiDU, Majalah CIA melalui gerakan Hak Baca Anak turut mengajak  orangtua untuk terus berjuang memenuhi hal dasar tersebut”, ungkap Stefanie Augustin selaku pendiri Majalah CIA.

Membaca dan menulis merupakan keterampilan yang saling berkaitan. SiDU berharap melalui menulis dengan tangan, anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi yang kompeten sehingga dapat bersaing secara global. SiDU dan Majalah CIA bersama-sama berkomitmen untuk terus memperjuangan penguatan literasi anak Indonesia di tengah tantangan era digital.

Pelajari lebih lanjut mengenai program “Ayo Menulis Bersama SiDU” melalui http://www.ayomenulis.id ya, Mamas! (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. CIA, SmartMama)

Shares