Education

Wicaraku, Hadirkan Home Visit Terapi untuk Si Kecil yang Telat Bicara

By  | 

Setiap anak memiliki tingkat perkembangan yang berbeda – beda, karena itu kita sebagai orangtua harus paham apakah Si Kecil sudah berkembang sesuai dengan usianya, atau belum?

Salah satu hal yang bisa menjadi indikator apakah Si Kecil sudah bisa bicara sesuai usianya. Ketika kemampuan bicara Si Kecil tidak sesuai dengan panduan tumbuh kembang anak, bisa jadi ia mengalami keterlambatan bicara.

Panduan tumbuh kembang anak bisa jadi pegangan Mamas dalam mengamati tumbuh kembang Si Kecil. Panduan ini biasanya dapat diperoleh di rumah sakit, puskesmas, atau posyandu. Jika Mams mulai merasa ada masalah pada perkembangan wicara dan bahasa Si Kecil, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui apakah Si Kecil memerlukan terapi wicara.

Di Indonesia sendiri, terapis wicara hanya ada 2000 orang, hal itu berbanding terbalik dimana 1 dari 300 anak di Indonesia saat ini mengalami gangguan dalam berkomunikasi. Tidak hanya itu, terapi ini juga umumnya hanya bisa dilakukan di rumah sakit dan klinik mandiri yang tentunya membutuhkan usaha lebih dari para orang tua, baik dari segi waktu maupun efisiensi terapi tersebut.

Melihat hal tersebut, Hasnal Wenes, Aditya Said, dan Ananda Farrell yang sebelumnya berhasil menciptakan platform layanan fisioterapi home visit pertama di Indonesia bernama “Fisiohome”, memutuskan untuk mendirikan “Wicaraku” yang hadir sebagai solusi untuk kebutuhan layanan terapi wicara home visit yang lebih mudah diakses masyarakat. Fisiohome sendiri telah memberikan pelayanan lebih dari 20.000 visit dalam jangka waktu kurang dari setahun.

Hasnal Wenes, Founder dan CEO Wicaraku menjabarkan, “Wicaraku lahir dari banyaknya permintaan terapi wicara ke rumah dari pasien Fisiohome dalam setahun terakhir ini. Banyak dari pasien kami yang merasakan manfaat luar biasa dari kemudahan layanan home visit lalu menanyakan apakah kami juga bisa menyediakan terapi wicara dengan konsep panggilan ke rumah yang sama untuk anggota keluarga dan kerabat mereka.”

“Terapi wicara ini merupakan terapi yang tidak bisa dilakukan sekali saja, butuh dukungan dan juga peran aktif baik dari pasien maupun pendamping untuk secara rutin dan terjadwal melakukan terapi ini. Berangkat dari hal tersebut, Wicaraku hadir sebagai home visit terapi wicara yang memungkinkan pasien untuk mendapatkan layanan terapi wicara, tanpa terhalang waktu jarak”, sambung Aditya Said, Founder dan COO Wicaraku.

Wicaraku menawarkan jasa terapi wicara ke rumah yang cepat dan mudah diakses, Mams cukup menghubungi melalui WhatsApp untuk berkonsultasi dan juga penjadwalan. Meskipun sebagian besar pengguna Wicaraku saat ini adalah untuk treatment keterlambatan bicara pada Si Kecil, namun Wicaraku sebenarnya juga menawarkan semua kebutuhan terapi wicara seperti perawatan paska stroke, pengidap kanker, pengidap parkinson, cerebral palsy, down syndrome, disfagia dan juga afasia. Terapi ini juga dilakukan oleh terapis yang telah memiliki sertifikat dan gelar pendidikan sebagai ahli terapi wicara dan bahasa.

“Dengan menggunakan layanan Wicaraku, terapis akan membuat program atau rencana terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing pasien. Pasien juga irit waktu, tenaga dan biaya transportasi karena tidak harus bolak – balik ke rumah sakit guna mendapatkan layanan kesehatan sehingga lebih nyaman dalam menjalani terapi, selain itu layanan post-treatment kami juga menjadi andalan untuk memastikan perkembangan pasien sesuai dengan rencana terapi.” ujar Hasnal Wenes.

Aditya Said melanjutkan, “Kami berharap Wicaraku dapat menjadi top of mind masyarakat yang memerlukan layanan terapi yang berfokus pada wicara, bahasa, komunikasi kognitif, dan gangguan menelan. Ke depannya, kami berharap dapat segera memperluas daerah pelayanan kami, yang saat ini baru berfokus di wilayah Jabodetabek saja.”

“Tidak hanya itu, kami juga ingin membuka lapangan pekerjaan yang baru dengan bekerja sama dengan mitra terapis seperti dengan Terapi Wicara Indonesia (TWI) dan juga universitas – universitas sehingga setiap lulusan dan alumni bisa langsung bergabung menjadi terapis di Wicaraku,” tutupnya. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik, Wicaraku)

Shares