Parenting

Ciri – Ciri Anak Stres di Usia Dini

By  | 

Menurut Prof. May Britt Drugli dari Norwegian University of Science, anak – anak sampai dengan usia 3 tahun belum memiliki kemampuan berbahasa dan bersosialisasi dengan banyak orang, termasuk dengan teman – teman sebayanya. Hal inilah yang memicu stres pada anak.

Seperti penjelasan pada buku “Parenting No Drama” yang ditulis oleh tim School of Parenting, semakin rendah penguasaan emosi anak, maka semakin tinggi tingkat hormon kortisol (hormon stres utama) yang dihasilkan. Situasi ini terjadi saat anak merasa tidak nyaman berada di lingkungan tertentu (misalnya sekolah usia dini/ day care) atau saat berhadapan dengan orang asing selain orangtuanya.

Pertimbangan Sekolah Usia Dini

Menurut survey online Smartmama, 3 dari 5 mama mengaku sedang mempertimbangan menyekolahkan Si Kecil yang berusia kurang dari 4 tahun ke sekolah usia dini. Nah, bagaimana dengan Anda?

Menurut para ahli psikologi anak, mendaftarkan anak sekolah sampai dengan usia 3 tahun jika tidak dibarengi dengan kesiapan mental dan emosi anak, akan menimbulkan risiko yang tidak diinginkan seperti stres.

Berikut ciri – ciri anak usia dini yang mengalami stres akibat sekolah:

  1. Memiliki perilaku di luar kebiasaan, misalnya sering mengompol, perubahan pola tidur, mimpi buruk, menghisap jempol, atau memutar – mutar rambut.
  2. Menimbulkan gejala fisik seperti sakit perut atau sakit kepala.

Kini, semakin banyak pertimbangan orangtua menyekolahkan Si Kecil di sekolah usia dini. Lalu harus bagaimana?

  1. Kenali kesiapan anak sekolah. Tidak hanya dilihat dari aspek usia, yang terpenting adalah perkembangan sosial dan emosional anak.
  2. Observasi tentang respon mereka bersosialisasi di tempat baru. Ingat ya Mams, kemampuan beradaptasi mereka bisa jadi berbeda dan membutuhkan waktu.
  3. Beri lebih banyak perhatian, mulai dari sentuhan fisik hingga afirmasi positif selama proses tumbuh kembang Si Kecil sehingga tingkat kepercayaan dirinya bertambah.

Pastikan Anda yakin dengan pilihan yang akan dibuat ya, Mams. Memperkenalkannya kepada dunia baru memang membutuhkan proses yang tidak sebentar. Pastikan Si Kecil sudah merasa siap saat hendak memasuki gerbang sekolah! (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com, variuous)

Shares