
Pada umumnya, sejak bulan ke 4 dalam masa kehamilan, mamas to be sudah dapat mengetahui jenis kelamin bayi melalui pemeriksaan ultrasonografi. Tetapi, kelemahan dari pemeriksaan ini adalah saat posisi bayi tidak tampak sempurna, maka jenis kelamin pun akan tampak kabur.
Kini, mamas dapat memanfaatkan pemeriksaan melalui darah untuk mengetahui jenis kelamin bayi dengan pasti. Tes darah ini biasa disebut dengan tes DNA sel bebas atau tes prenatal noninvasif. Keistimewaan pemeriksaan ini diantaranya juga untuk mengetahui kondisi medis tertentu yang diwariskan kepada bayi termasuk Down Syndrome atau kelainan kromosom pada bayi.
Tes darah dapat dilakukan lebih awal (7 minggu usia kehamilan) daripada pemeriksaan USG pada umumnya. Prosesnya dilakukan dengan menggunakan sampel DNA janin yang ada dalam darah calon mama. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association, akurasi tes DNA ini adalah sebesar 95,4% untuk bayi laki-laki dan 98,6% untuk bayi perempuan.
Hasil tes jenis kelamin dan kondisi bayi melalui pemeriksaan darah ini dapat diketahui hasilnya setelah 1 – 2 minggu lamanya. Jika mamas penasaran, yuk mulai berkonsultasi dengan dokter kandungan terkait hal ini! (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com)
Kulkas memiliki banyak fungsi, selain bermanfaat sebagai tempat penyimpanan bahan makanan agar lebih awet, kulkas juga dapat menjaga...
Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) atau seringkali disebut dengue, masih menjadi tantangan besar dalam sistem kesehatan Indonesia. Sepanjang...
Diana Intimates, brand pakaian dalam wanita modern yang terinspirasi dari kekuatan wanita, menggelar acara media gathering spesial di...
“Aku selalu merasa bersalah setiap kali anakku nangis. Tapi setelah nonton video ini, aku tahu… jadi orang tua...
Kemajuan teknologi saat ini turut mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan. Termasuk anak-anak generasi masa kini yang lahir dalam...