Health

Bahaya Kardiomiopati Peripartum pada Calon Mama

By  | 

Pernahkah Anda mendengar penyakit Kardiomiopati peripartum, Mams? Bila belum, yuk kita kenali lebih jauh mengenai penyakit ini.

Pengertian
Kardiomiopati peripartum merupakan kelainan otot jantung yang terjadi di sekitar masa persalinan. Biasanya terjadi antara sebulan sebelum sampai lima bulan setelah melahirkan. Kardiomiopati peripartum terjadi karena kelainan otot jantung yang ditandai dengan membengkaknya rongga-rongga jantung. Akibat membengkaknya jantung, kemampuan pompa jantung menurun.

Penyebab
Penyebab pasti kardiomiopati peripartum belum diketahui. Namun hasil pemeriksaan menunjukkan adanya peradangan pada sel-sel otot jantung.

Faktor Risiko
Diketahui, kardiomiopati peripartum terjadi pada 1 dari 3000 persalinan. Dan berikut ini merupakan beberapa hal yang diduga meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini, yaitu:

  • Obesitas.
  • Perokok.
  • Peminum alkohol.
  • Memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya seperti miokarditis (peradangan otot jantung).
  • Kekurangan gizi.
  • Penggunaan obat-obat tertentu.
  • Wanita yang sering hamil juga berisiko lebih tinggi.

Gejala
Sebagian ahli berpendapat gejala penyakit ini bisa mulai muncul sejak kehamilan trimester kedua. Dan Anda bisa mengenalinya bila Anda mengalami:

  • Mudah merasa lelah.
  • Sesak napas.
  • Jantung berdebar-debar.
  • Mengalami pembengkakan, khususnya di bagian tungkai.

Gejala-gejala ini juga seringkali dijumpai pada kehamilan normal, sehingga penyakit ini seringkali tidak terdeteksi dari awal. Bila gejala gagal jantung ini timbul setelah melahirkan, biasanya lebih mudah mencurigai adanya penyakit ini.

Penanganan
Pada kondisi akut di mana calon mama mengalami sesak napas hebat dan berat, kemungkinan pasien memerlukan perawatan intensif di ICU, bahkan mungkin memerlukan bantuan peralatan bantu napas (ventilator). Bila kardiomiopati terjadi sebelum melahirkan, tim dokter yang terdiri dari dokter kandungan, jantung, anestesi, dan anak, akan mempertimbangkan untuk segera mengakhiri kehamilan, kemungkinan besar dengan cara Caesar, tergantung dari kondisi ibu dan janin.

Setelah kondisi akut teratasi, pasien bisa berobat jalan. Obat-obat bagi penderita kardiomiopati peripartum sama dengan obat untuk pasien gagal jantung umumnya. Bila Mamas memutuskan untuk menyusui, maka konsultasikan obat apa yang aman dikonsumsi ya.

Dokter jantung akan melakukan evaluasi setiap tiga atau enam bulan untuk menilai pemulihan kemampuan pompa jantung. Bila pompa jantung bisa kembali meningkat sampai di atas 50% dalam tiga atau enam bulan, biasanya kondisi jantung dapat pulih normal kembali. Tetapi kadang kondisi jantung membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih sempurna. Makin lama kondisi jantung pulih, makin kecil kemungkinan bahwa jantung bisa kembali normal.

Sebagian dokter menghentikan obat bila pompa jantung sudah di atas 50%. Tapi kebanyakan dokter akan meneruskan beberapa obat sampai dengan setahun setelah kondisi pompa jantung berfungsi normal.

Diketahui, 50% penderita penyakit ini bisa kembali normal, 25% stabil dengan pengobatan, dan 25% lainnya mengalami kegagalan jantung yang semakin berat. Tetapi dengan membaiknya penanganan penyakit jantung saat ini, tingkat pemulihan penderita penyakit ini makin tinggi, hingga mencapai lebih dari 90%.

Masih Bisakah Hamil Lagi?
Kehamilan berikutnya bagi pasien kardiomiopati peripartum berisiko untuk terkena kondisi yang sama. Dan akan lebih tinggi risikonya pada mereka yang tidak pulih kondisi jantungnya pada kehamilan sebelumnya. Sedangkan pada pasien yang kondisi jantungnya pulih sempurna, harus tetap berkonsultasi dengan dokter bila ingin hamil lagi. Walaupun risiko tidak setinggi mereka yang tidak pulih kondisi jantungnya, karena risiko terjadi kembali komplikasi yang sama saat persalinan berikutnya tetaplah ada. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares