Mind

Menghadapi Status Baru Sebagai Single Mom

By  | 

Menjadi single mom tentunya tak mudah, apapun alasannya, entah karena perceraian atau bahkan karena kepergian pasangan seumur hidup. Beban hidup yang tadinya ditanggung berdua dengan suami, kini hanya tinggal Anda sendiri. Tentunya beban yang ditanggung akan semakin berat. Kini pun tak ada lagi yang akan memperbaiki pintu kamar mandi yang macet, bergantian begadang saat anak demam, dan tak ada lagi tempat berbagi saat menghadapi masalah. Kini semuanya harus dilakukan seorang diri. Dengan tanggung jawab yang semakin besar dan harus ditanggung sendiri, sepertinya menjadi single mom sangatlah menakutkan. Namun di sisi lain, dengan menjadi single mom, Anda jadi bisa menentukan apapun keinginan sendiri tanpa harus berdiskusi dengan pasangan. Anda juga lebih ‘bebas’ mengambil keputusan dalam hidup. Daripada terus memikirkan status single mom dan kesedihan yang tak kunjung usai, lebih baik ubah mindset Anda, dari status single mom yang menakutkan, menjadi bagian hidup yang menantang. Ini tiga tip dari Smart Mama bagaimana menghadapi status baru Anda.

1. Percaya diri sendiri. Ini adalah saatnya Anda melepaskan rasa takut dan tak percaya diri Anda. Dengarkan kata hati Anda. Anda memiliki kehidupan masa lalu saat single, dan Anda bisa menjalaninya, jadi, tentunya saat ini pun Anda akan sanggup menjalani status baru Anda ini. Hargai diri sendiri, jangan terobsesi lagi dengan masa lalu Anda dan terlalu mengkhawatirkan masa depan. Terus menerus melakukan hal itu nantinya hanya akan membuat Anda kehilangan waktu-waktu berharga di hidup Anda. Anda juga akan melewatkan momen perkembangan anak, dan kehilangan kesempatan untuk benar-benar menjadi diri sendiri dan memahami apa yang Anda inginkan. Temukan kembali keseimbangan dalam hidup Anda. Agar Anda bisa menjadi role model bagi anak Anda. Dan hidup lebih bahagia bersama anak.

2. Jangan sungkan minta bantuan. Saat ini, tentunya Anda perlu banyak bantuan, entah dari teman, keluarga, dan juga tukang. Jadi, cari tahu, apa kira-kira hal yang mungkin nantinya akan Anda butuhkan, dan catat kontak orang-orang yang bisa membantu Anda. Seperti misalnya, saat berhalangan menjemput Si Kecil dari sekolah, Anda bisa meminta tolong Sang Tante untuk menjemputnya. Atau saat listrik AC di rumah mati, cari tahu siapa yang bisa memperbaikinya. Jadi saat nanti membutuhkan bantuan, Anda sudah tahu siapa yang harus dihubungi. Tak perlu sungkan meminta tolong pada teman atau kerabat, toh, saat mereka membutuhkan bantuan Anda tentunya Anda juga tak akan keberatan membantu bukan?

3. Tetap happy. Menghabiskan waktu hanya dengan bekerja dan mengurus anak hanya akan membuat Anda stres. Dengan segala tanggung jawab sekarang, Anda tetap harus menyisihkan sebagian waktu yang ada untuk diri Anda sendiri. Anda memang patut bekerja sangat keras untuk menciptakan kehidupan terbaik bagi diri sendiri dan anak-anak Anda. Tapi Anda juga tetap harus meluangkan waktu bersenang-senang bersama dengan anak-anak atau dengan teman-teman Anda. Jangan sampai waktu yang Anda miliki hanya untuk bekerja dan bekerja saja, hingga waktu bermain dengan anak, atau ‘me time’ tak ada lagi. Anak-anak sangat membutuhkan kehadiran Anda, mereka ingin bermain dengan mamanya, dan Sang Mama juga gembira bermain bersama mereka. Anda sudah berani mengambil keputusan terbaik bagi Anda dan anak-anak Anda. Maka, tetaplah jadikan kebahagiaan anak sebagai prioritas utama dalam hidup. Lakukan hal-hal yang menyenangkan, bagi Anda, dan anak-anak ya, Mamas. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares