Health

Amankah Melakukan Implan Payudara?

By  | 

Mamas, dengan alasan kecantikan dan estetika bentuk tubuh, beberapa wanita memilih memperbesar ukuran payudara dengan cara implan.  Beberapa di antaranya mengaku ingin membahagiakan pasangan dengan payudara yang lebih besar. Namun sebelum memutuskan melakukan hal tersebut, ada baiknya Anda mempelajari dengan detail proses pelaksanannya termasuk efek sampingnya pada kesehatan Anda. Yuk simak pembahasan Smart Mama berikut.

Seberapa Besar ukuran Payudara Anda Nantinya?
Mungkin saja Anda mendambakan payudara sebesar selebriti ternama. Namun Mams tak selamanya ukuran payudara orang lain cocok untuk tubuh Anda lho. Ada baiknya Anda pelajari dulu bentuk tubuh Anda baru menentukan size yang pas. Pikirkan juga biaya untuk membeli pakaian baru karena ukuran baju atasan Anda juga akan berubah seiring membesarnya Si Bukit Kembar. Banyak juga mamas yang menyesal akibat memilih ukuran yang terlalu besar karena perubahan tubuh menjadi drastis. Jadi pikirkan berulang kali ya Mams perihal ukuran.

Silikon atau Salin?

Ada dua material atau bahan untuk implan payudara yakni silikon, kantong yang diisi dengan gel silikon menyerupai lemak manusia. Lalu salin yaitu kantong silikon yang diisi dengan air garam steril. Pada umumnya seorang wanita diperkenankan melakukan implan payudara saat usianya mencapai 18 tahun untuk bahan salin dan 22 tahun untuk bahan silikon. Kebanyakan wanita memilih silikon karena lebih terlihat natural, namun satu-satunya cara untuk mengetahui material yang tepat adalah dengan mencoba sampel yang biasanya disediakan di klinik tempat Anda memilih untuk melakukan implan payudara.

Risiko Implan Payudara

Setiap tindakan yang Anda lakukan apalagi berkaitan dengan memasukkan benda asing ke dalam tubuh tentu ada risikonya, begitu juga dengan implan payudara, misalnya:

  • Risiko terbesar dari implan adalah kebocoran kantong silikon atau salin yang dapat menyebabkan masuknya virus dan bakteri ke dalam tubuh. Hal tersebut cukup berbahaya lho Mams. Namun kasus seperti ini jarang terjadi apalagi jika Anda memilih klinik atau rumah sakit yang berpengalaman.
  • Infeksi pada luka paska operasi juga dapat menjadi risiko melakukan implan payudara. Pastikan Anda menjaga luka jahitan dengan baik, hindari menggaruknya meskipun saat akan kering akan terasa sangat gatal.
  • Tubuh Anda menolak implan. Penolakan dari tubuh Anda juga berakibat cukup fatal karena dapat menyebabkan payudara bengkak dan timbul ruam di permukaan payudara. Oleh karena itu, konsultasikan dengan detail pada dokter bedah plastik Anda.
  • Perubahan sensitivitas pada payudara dan puting. Jika dulu sentuhan pada payudara langsung terasa, setelah operasi bisa jadi ada perubahan, misalnya menjadi agak kurang terasa. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

Shares