Education

Tips Memilih Sekolah Saat Pandemi

By  | 

Pandemi Covid-19 merubah begitu banyak hal, termasuk diantaranya sekolah tatap muka. Mau tak mau, sejak satu tahun terakhir ini Si Kecil harus melakukan pembelajaran secara jarak jauh (online).   http://topbankinfo.ru

Melihat sistem pembelajaran saat ini yang dilakukan secara online, tentunya hal ini menjadi tantangan bagi kita, para orang tua, yang saat ini sedang mencari sekolah untuk Si Kecil. Memilih sekolah yang cocok bagi Si Kecil sudah tentu menjadi prioritas utama semua orang tua. Bila sebelumnya Si Kecil dapat melakukan trial sebelum mendaftar secara resmi di sekolah pilihan, saat ini sepertinya hal tersebut sulit dilakukan ya, Mamas. Lalu bagaimana sebaiknya kita memilih sekolah yang tepat bagi Si Kecil?

Menurut Psikolog Anak dan Keluarga Astrid Wen, selama pandemi sebenarnya orang tua jadi bisa lebih mengenal anak. “Dengan waktu lebih yang dimiliki orang tua bersama anak, memberi kesempatan orang tua untuk mengetahui gaya belajar yang cocok seperti apa, waktu belajarnya bagaimana dan kemampuan lainnya yang bisa dikembangkan, termasuk memahami kelemahan mereka”.

Dengan selama #dirumahaja, harapannya kita juga jadi lebih mengenal karakter Si Kecil dalam menerima pembelajaran. Dengan begitu kita jadi bisa lebih peka tentang apa yang ditawarkan oleh sekolah. “Misalnya selama belajar di rumah, baik orang tua maupun anak melihat bahwa ternyata metode pembelajaran ini merupakan cara yang terbaik untuk belajar. Maka orang tua bisa mulai mencari sekolah yang memang menyediakan pembelajaran secara online,” ujarnya.

Walau begitu, kita sebagai orang tua juga tetap harus mencari tahu apakah sekolah online tersebut memang menerapkan sistem pembelajaran yang mendukung. Seperti misalnya, sekolah memahami seperti apa dinamika belajar dari rumah, dan memahami bagaimana memberikan timeline tugas bagi anak yang belajar secara online. “Hal ini sangat penting, karena banyak sekolah yang kurang memahami kondisi ini, dimana mereka terlalu strict dengan jam sekolah dan hal lainnya yang tidak sesuai dengan metode belajar online. Jadi baik SD, SMP, maupun SMA, kita harus melihat perbedaan metode pembelajaran dari tiap sekolah,” saran Astrid.

Sedangkan untuk memilih pra-sekolah seperti Paud atau TK, Astrid menyarankan agar kita memilih sekolah yang mendukung Si Kecil tetap aktif selama belajar. “Ada sekolah yang mengirim activity kit selama satu minggu yang sudah dibagi untuk dapat dikerjakan oleh Si Kecil setiap harinya. Tentunya metode ini akan menyenangkan bagi Si Kecil. Dan ketika mengadakan pembelajaran tatap muka secara online pun juga tidak terlalu lama, seperti misalnya 20-30 menit saja namun interaktif dan ada aktivitas menyenangkan dimana anak bisa tetap aktif selama kegiatan pembelajaran.”

Meskipun metode belajar tersebut sangat cocok bagi anak usia pra sekolah, namun masih banyak sekolah meminta Si Kecil untuk duduk saja menyimak penjelasan guru. Tentunya hal ini akan melelahkan bagi Si Kecil. Mereka pun juga jadi mudah bosan dan bisa jadi selama jam belajar mereka tidak bisa diam. Mamas pun jadi pusing memikirkan Si Kecil yang tak bisa fokus selama belajar. Jangan khawatir Mamas, menurut Astrid, sebenarnya hal ini wajar sekali dilakukan oleh anak usia pra sekolah. Oleh karena itu, metode belajar yang mengajak Si Kecil untuk tetap aktif selama jam belajar adalah metode yang terbaik untuk anak usia pra sekolah.

Dalam memilih sekolah, kita sebagai orang tua juga hendaknya harus sangat peka akan kebutuhan Si Kecil dan mengetahui apakah sekolah tersebut dapat memfasilitasi kebutuhan belajar Si Kecil. “Sekolah yang baik juga biasanya sekolah yang terbuka dan dekat dengan orang tua murid. Jadi ketika ada beberapa orang tua yang mengeluh tentang metode pembelajaran, maka sekolah dapat menyesuaikan metode pembelajaran yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan anak. Tapi kalau sekolah tersebut hanya 1 arah saja dan tak memedulikan kebutuhan anak, maka sebaiknya sekolah ini tidak dipilih.

Tak jauh berbeda dengan Astrid, Laksmi Mayesti, Kepala Sekolah Murid Merdeka pun mengatakan, bahwa hal pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah memastikan bahwa sekolah yang dituju mampu beradaptasi dengan tantangan yang dihadapi saat ini. “Dalam hal ini tentu saja bagaimana sekolah tersebut mampu mengintegrasikan pembelajarannya dengan teknologi dan digitalisasi. Sama dengan semua organisasi yang ada saat ini, sekolah pun harus menunjukan “Agility” atau kemampuan untuk terus berkembang dan menyesuaikan dengan kebutuhan setiap anak dan keadaan,” jelasnya.

Laksmi juga mengatakan, bahwa sebagai orang tua kita harus memastikan sekolah yang kita pilih mengedepankan pengembangan kompetensi masa depan, bukan fokus di cakupan materi yang akan diajarkan. “Pembelajaran tentu saja jauh melampaui hafalan dan hanya supaya anak lulus ujian lalu dapat lanjut ke jenjang berikutnya. Pembelajaran yang baik adalah yang mampu membuat anak mencintai belajar, mampu mempersiapkan anak2 menyelesaikan permasalahan masa depan dan mampu unggul di beragam profesi masa depan,” lanjutnya.

Selanjutnya, Laksmi menyarankan para orang tua untuk dapat memastikan bahwa sekolah tersebut dapat menjalankan kurikulum yang berpihak kepada anak. “Ibaratnya, anak adalah nakhoda dari perjalanan pembelajaran, sehingga kebutuhan anak dalam hal minat dan bakatnya harus terpenuhi. Karena itu, pastikan sekolah tersebut bisa mengoptimalkan bakat dan minat anak,” urainya.

Yang terakhir, keberhasilan pembelajaran bisa didapat apabila ekosistem pendidikan mendukung semua proses belajar, jadi pastikan sekolah tersebut mempunyai program pendidikan keluarga, serta melibatkan orang tua dan komunitas dalam perjalanan pembelajarannya ya, Mamas. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)

Shares