Parenting

Bila Si Kecil Kerap Mengganggu Telepon Anda

By  | 

Si Kecil yang haus akan perhatian sang mama, tentunya tak akan rela bila perhatian sang mama teralihkan oleh hal lain, meski itu hanya sekedar menerima telepon.

Meski tak semua anak melakukan hal ini, namun sebagian batita akan tak rela bila mamanya sedikit saja mengalihkan perhatiannya untuk melakukan hal lain, baik untuk sekedar ke toilet, atau menerima telepon, misalnya. Ketika Anda sedang berada di dalam toilet, ia tak ragu untuk terus menerus merengek atau mengetuk pintu kamar mandi hingga Anda membuka pintu. Begitu pula saat Anda menerima telepon, Si Kecil terus saja mengganggu. Baik menarik-narik tangan Anda untuk menemaninya bermain, berusaha mengambil telepon Anda, atau berteriak-teriak dan rewel minta Anda menyudahi sambungan telepon. Batita Anda termasuk yang mana, mamas?

Menghadapi Si Batita yang tak bisa jauh dari Anda, tentunya sesekali bisa memicu rasa kesal di hati. Anda jadi tak bisa konsentrasi dengan topik pembicaraan yang mungkin memang penting, dan juga tak tenang karena melihat Si Kecil yang rewel. Apalagi saat WFH sedang banyak diterapkan seperti saat ini. Bisa jadi Si Penelepon adalah Si Bos atau klien Anda.

Sebelum Anda memarahi Si Kecil, sebaiknya terlebih dahulu Anda mencari tahu penyebabnya. Sebenarnya apa yang ia lakukan itu adalah reaksi atas apa yang Anda lakukan. Ketika Anda bercakap-cakap dengan seseorang melalui telepon, perhatian Anda teralih dari dirinya. Itu sebabnya, ia berusaha menghalangi percakapan Anda di telepon. Baginya, perhatian Mama haruslah sepenuhnya untuk dirinya. Ia merasa patut jadi pusat perhatian Anda, sehingga tidak seharusnya perhatian Mama tersita oleh yang lain. Itulah yang membuatnya langsung merasa tidak senang ketika melihat mamanya sedang asyik menelepon orang lain.

Menghadapi hal ini, daripada memarahinya, sebaiknya Anda lebih bersabar dan melakukan beberapa strategi berikut ini:

  • Alihkan perhatiannya dengan memberinya mainan atau camilan favorit yang dapat menarik perhatiannya.
  • Anda juga bisa memberi mainan telepon-teleponan seperti yang Anda miliki. Dengan begitu saat Anda sedang sibuk menelepon, ia pun juga ikut ‘sibuk’ menelepon papanya, kakaknya, atau juga nenek dan kakeknya.
  • Katakan padanya kalau Anda akan menelepon dari angka sekian, sampai dengan angka sekian sambil menunjuk angka pada jam dinding atau jam meja di rumah. Dan katakan kalau setelah angka itu, Anda bisa kembali bermain lagi dengannya.
  • Bila telepon memang tidak terlalu penting, sebaiknya Anda mempersingkat waktu telepon Anda, dan melanjutkannya saat Si Kecil sedang tidur. Namun bila telepon memang penting, maka mau tak mau Anda harus menerapkan strategi di atas. (Tammy Febriani/KR/Photo: Freepik)

Shares