Health

Persiapan Menyusui Bagi Mama Baru

By  | 

Menyusui bisa jadi hal yang mengkhawatirkan bagi para mama baru. Periapkan diri Anda sejak kehamilan untuk mengurangi kegelisahan Anda.

Tenang Mamas, hal ini sangat wajar Anda alami. Aplikasikan beberapa tips berikut ini untuk membantu Anda lebih percaya diri dan memastikan masa menyusui jadi momen yang lebih mudah dan menyenangkan bagi Anda dan Si Bayi.

Sebelum Anda Melahirkan

•Cari tahu semua info tentang menyusui. Banyak membaca buku tentang menyusui ataupun info-info tentang menyusui di dunia maya akan membantu Mamas to be mengetahui tentang seluk beluk menyusui. Namun tentunya, pastikan buku dan website yang jadi sumber informasi Anda dapat dipercaya kebenarannya ya.. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengikuti kelas laktasi yang ditawarkan oleh banyak rumah sakit atau konsultan laktasi. Kelas laktasi dapat mengajarkan Anda segalanya, mulai dari posisi pelekatan, bagaimana meningkatkan produksi ASI Anda, hingga bagaimana memecahkan masalah seputar menyusui dan juga melibatkan pasangan Anda di dalamnya.

Pilih rumah sakit pro ASI. Rumah sakit pro ASI akan menempatkan bayi mungil Anda di ruangan yang sama dimana Anda menjalani rawat inap setelah melahirkan. Semakin banyak waktu yang Anda dan bayi habiskan bersama di rumah sakit, semakin mudah bagi Anda untuk menyusui bayi Anda, karena dengan begitu ia dapat menyusu sesuai permintaan.

Di Rumah Sakit

•Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan proses IMD dilakukan dalam satu jam pertama sejak bayi lahir. IMD dilakukan dengan menempatkan bayi di dada mama segera setelah bayi keluar dari jalan lahir. IMD dikatakan dapat mendukung keberhasilan ASI eksklusif.

•Informasikan pada pihak rumah sakit. Sebelum melahirkan, tegaskan pada pihak rumah sakit bahwa Anda berniat ASI eksklusif, sehingga bila rumah sakit tak memiliki sistem rooming in, maka mintalah agar bayi diberikan kepada Anda setiap kali ia ingin menyusu, atau sekitar setiap dua hingga tiga jam, setidaknya di siang hari.

•Bicaralah dengan konselor laktasi. Sebelum Anda meninggalkan rumah sakit atau klinik bersalin, Mamas mungkin dapat menjadwalkan untuk mengikuti kelas laktasi. Dengan begitu, ada konselor yang dapat mengamati Anda ketika menyusui, apakah pelekatannya sudah benar atau apakah bayi Anda sudah mendapatkan cukup ASI. Selain itu, kelas laktasi juga memberikan tips bagaimana merawat payudara dan memerah ASI, serta literatur untuk dibawa pulang – jadi jangan takut untuk menanyakan banyak pertanyaan seputar menyusui padanya.

Ketika Tiba di Rumah

•Lakukan di tempat yang tenang. Saat menyusui, pastikan Anda menyusui bayi Anda di tempat yang nyaman dan tenang. Selain merasa lebih nyaman, hal ini juga akan membuat Anda lebih fokus menyusui dan berinteraksi dengan sang bayi. Hindari menyusui sambil melakukan aktivitas lain seperti bermain gadget, misalnya. Rasa bosan atau jenuh wajar terjadi Mamas, namun yakinlah bahwa momen menyusui tak lama, bisa jadi Anda akan merindukan momen ini nantinya. Jadi nikmatilah momen spesial ini. Lagipula, fokus pada bayi akan meningkatkan bonding Anda dengan sang bayi. Anda bisa menyusui Si Kecil sambil mendongeng, mengajaknya berbincang, atau menyanyi.

•Posisi yang nyaman. Duduklah dalam posisi yang nyaman untuk Anda dan bayi: di sofa, di kursi berlengan atau di tempat tidur, baik disangga atau berbaring. Jika Anda duduk, bantal di pangkuan Anda membantu mengangkat bayi ke ketinggian yang nyaman dan mencegah bayi menekan jahitan jika Anda menjalani bedah sesar. Angkat lengan Anda juga, karena mencoba menopang bayi sendiri dapat menyebabkan kram dan nyeri lengan.

•Banyak minum. Minumlah minuman seperti susu, jus atau air putih. Kalau perlu, sediakan di samping Anda ketika menyusui untuk mengisi kembali cairan yang hilang saat Anda menyusui. Hindari minuman panas untuk menghindari terjadi tumpahan. Selain minuman, Anda juga bisa menyediakan camilan sehat.

•Banyak berlatih. Pertamakali Si Kecil lahir, selain kolostrum yang keluar, bisa jadi ASI Anda tak langsung keluar. Kondisi ini bisa berlangsung hingga 2 – 3 hari setelahnya. Jangan menyerah dan teruslah berlatih dengan menyempurnakan posisi pelekatan. Bayi Mamas masih tahan 2 hingga 3 hari tanpa ASI Anda kok, Mamas.

•Beralih sisi. Setiap mulai menyusui, lakukan di payudara yang terakhir kali tidak disusui bayi. Sebagai pengingat, Anda dapat memasukkan breast pad atau tisu ke dalam bra cup di sisi yang tidak Anda susui terakhir kali. Cara ini juga dapat mengantisipasi terjadinya kebocoran.

•Disiplin waktu. Anda mungkin tergoda untuk mengulur waktu di antara jadwal menyusui, tetapi tetaplah disiplin bila Anda ingin memberikan ASI eksklusif bagi bayi Anda.  Produksi susu dipengaruhi oleh frekuensi, intensitas dan durasi mengisap, terutama selama beberapa minggu pertama. Sering menunda untuk menyusui ataupun memerah ASI, dapat menurunkan produksi ASI Anda.

•Tetap tenang. Merasa sedikit kewalahan? Itu alami. Hindari merasa tegang atau stres, karena hal ini bisa menghambat peroduksi ASI. Jadi, jika Anda merasa gelisah sebelum menyusui, cobalah untuk bersantai dengan melakukan beberapa gerakan relaksasi. Mamas bisa melakukan gerakan yang sama seperti yang Anda gunakan saat akan melahirkan: ambil napas dalam-dalam, tutup mata, dengarkan musik. Happy breastfeeding Mamas.. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)

Shares