Health

Leptospirosis, Penyakit yang Kerap Muncul Saat Banjir

By  | 

Selain ISPA dan diare, Leptospirosis merupakan salah satu penyakit yang kerap muncul terutama saat terjadi banjir. Berikut gejala dan faktor risikonya.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospirainterrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan (anjing atau tikus) yang terinfeksi bakteri ini. Bakteri ini dapat menyerang manusia melalui perantara air atau tanah yang sebelumnya telah terkontaminasi urine hewan – hewan tersebut.

Bakteri ini tidak bisa disebarkan antar manusia, tetapi dapat terjadi melalui pemberian ASI atau hubungan seksual. Setelah memasuki tubuh, bakteri ini juga dapat menyebar melalui aliran darah dan sistem getah bening pada organ-organ dalam tubuh.

Apa saja gejalanya?

Beberapa gejala yang muncul antara lain muntah, mual, diare, meriang, sakit kepala, sakit perut, ruam, dan peradangan pada area mata. Biasanya menunjukkan gejala secara mendadak dalam waktu 2 minggu setelah penderita terinfeksi. Pada sebagian kasus, gejala baru terlihat setelah 1 bulan. Proses pemulihan dalam waktu 1 minggu setelah sistem imunitas dapat mengalahkan infeksi.

Tes urine atau tes darah dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri leptospira. Sedangkan untuk pengobatan, akan diberikan antiobiotik selama 1 minggu dan harus dikonsumsi hingga obat habis untuk memastikan infeksi sudah bersih.

Langkah pencegahan

  • Pastikan menghindari air yang sudah terkontaminasi atau pastikan kebersihan air yang akan dikonsumsi.
  • Gunakan cairan desinfektan untuk membersihkan area tangan & kaki jika tidak mungkin mengakses air bersih.
  • Mandi secepatnya setelah terkontaminasi air banjir.
  • Jaga kebersihan dan cuci tangan setelah melakukan kontak dengan hewan dan sebelum makan.
  • Vaksinasi hewan peliharaan seperti anjing agar terhindar dari Leptospirosis. (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares