
Denmark masuk dalam 10 daftar negara paling bahagia di dunia versi UN Worlds Happiness Report secara berturut – turut selama 7 tahun belakangan. Salah satu kutipan yang sering kita dengar adalah, “Danish parents raise happy children who grow up to be happy adults who raise happy children and the cycle repeats itself.”
Sekolah – sekolah di Denmark memasukkan pengajaran empati dalam kurikulum sejak tahun 1993 kepada pelajar berusia 6 – 16 tahun. Mereka menyisipkan sesi yang disebut sebagai “Klassens Tid”, saling mengemukakan masalah/uneg – uneg yang sedang dihadapi untuk bersama – sama mencari solusi.
Anak – anak dilatih untuk saling mendengar dan mengutarakan pendapat. Hasil akhir yang diharapkan dari pengajaran ini adalah membentuk relasi yang kuat antar sesama teman.
Melalui sesi tersebut, anak – anak akan dilatih kemampuannya untuk merasa menjadi bagian dari kelompok yang lebih besar, sehingga merasa bermanfaat bagi sesama.
Berikut dua cara yang dilakukan dalam konteks akademis untuk mengajarkan empati kepada anak – anak:
Kulkas memiliki banyak fungsi, selain bermanfaat sebagai tempat penyimpanan bahan makanan agar lebih awet, kulkas juga dapat menjaga...
Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) atau seringkali disebut dengue, masih menjadi tantangan besar dalam sistem kesehatan Indonesia. Sepanjang...
Diana Intimates, brand pakaian dalam wanita modern yang terinspirasi dari kekuatan wanita, menggelar acara media gathering spesial di...
“Aku selalu merasa bersalah setiap kali anakku nangis. Tapi setelah nonton video ini, aku tahu… jadi orang tua...
Kemajuan teknologi saat ini turut mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan. Termasuk anak-anak generasi masa kini yang lahir dalam...