Career

Mitos Vs Fakta Mama Bekerja

By  | 

Sudah sekian lama, bahkan di zaman sekarang ini, sosok mama bekerja masih saja menjadi perdebatan, ada yang pro dan tentu banyak juga yang kontra. Kontroversi ini pada akhirnya menimbulkan berbagai mitos yang berkembang di masyarakat seputar stigma mama bekerja. Apa saja mitos tersebut dan bagaimana faktanya? 

  1. Mama bekerja itu egois.  Mitos ini berkembang karena mama bekerja dianggap memilih eksistensi diri ketimbang mengurus anak. Benarkah? Faktanya, banyak mama bekerja untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anaknya. Hal ini tidak bisa dibilang egois kan?
  2. Menjadi mama bekerja lebih berat daripada stay at home mama. Memang betul mama bekerja harus juggling dengan waktu dan wajib jeli dalam menentukan prioritas. Namun demikian, menjadi stay at home mama juga berat, lho. Mulai dari antar jemput anak serta pekerjaan rumah yang tiada henti juga cukup melelahkan. Jadi bisa dibilang sama ya bebannya.
  3. Mama bekerja rentan dengan perceraian. Bisa jadi mitos ini merebak karena mama bekerja kerap sibuk di luar rumah, sehingga jarang berkomunikasi dengan pasangan. Dan kehidupan seksnya juga terganggu. Faktanya, banyak juga ya mama bekerja yang rumah tangganya baik-baik saja. Selama komunikasi dengan pasangan terjaga dan komitmen yang tinggi antar Anda berdua, semunya bisa diatasi kok. Sex life? Quickie di pagi hari sebelum bekerja juga seru dan hot kok! 
  4. Mama bekerja tidak dekat dengan anak. Intensitas pertemuan yang kurang membuat orang kerap berpikir demikian. Padahal kedekatan mama dan anak tidak hanya bisa diukur dari kuantitas pertemuan. Sering berkomunikasi dan menjadwalkan quality time justru lebih efektif dalam menjaga kedekatan dengan Si Kecil.
  5. Mama bekerja kurang berkomitmen dengan pekerjaannya. Karena perhatiannya terbagi antara keluarga dan pekerjaan. Faktanya, hal tersebut kembali pada individunya, bukan statusnya. Bisa jadi pekerja yang masih single juga kurang konsentrasi saat putus cinta atau kecewa. Dan keuntungan memiliki working mama dalam sebuah perusahaan adalah mereka terbiasa multitasking.
  6. Mama bekerja lebih cerdas daripada stay at home mama. Faktanya, well its unfair, Mams. Mungkin ia lebih cerdas di bidangnya. Namun secara general, banyak sekali stay at home mama yang berpendidikan tinggi lho.

Mamas, sebuah mitos seringkali diciptakan berdasarkan asumsi dan sebuah asumi bisa jadi salah. Faktanya, kita semua diciptakan berbeda-beda, baik secara fisik, kondisi, cara berpikir, maupun tujuan hidup. Smart Mama berharap, sebagai sesama mama kita bisa saling memberi inspirasi dan menghargai perbedaan. Sehingga tidak perlu lagi ada perdebatan, mana yang lebih baik, bekerja atau tidak, melahirkan normal atau caesar dan sebagainya. Stay positive, Mams and enjoy your life! (Karmenita Ridwan/Photo: Istockphoto.com)

Shares