Sex

Kondom, Pilihan Kontrasepsi Minim Risiko

By  | 

Sekalipun kondom disebut merupakan alat kontrasepsi non hormonal yang paling minim risiko, berdasarkan survei online yang kami lakukan, 59% dari total 200 responden ternyata belum menjadikan kondom sebagai alat kontrasepsi. Yuk, kenali sisi positif & negatifnya, Mams!

Berikut keuntungan menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi:

1. Penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi tidak memengaruhi kesuburan seseorang. Jika dibandingkan dengan suntik KB, misalnya, Mamas harus mengulangi setiap 3 bulan sekali untuk mencegah kehamilan.Ketika ingin memiliki momongan, perlu menunggu beberapa bulan terlebih dulu sampai efek hormonalnya benar-benar hilang.

HIV Aids Concept Crossword - 3D Rendering

2. Menurunkan risiko tertular penyakit menular. HIV atau Infeksi Menular Seksual (IMS), hingga kanker serviks dapat dicegah penularannya jika Anda & pasangan berkomitmen untuk menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi.

3. Sexploration! Menurut seksolog Zoya Amirin, kondom dapat dimanfaatkan pasangan untuk saling bereksplorasi, termasuk menggunakan sex toys. “Tergantung tingkat kenyamanan masing – masing pasangan, tapi penggunaannya memungkinkan kita untuk lebih eksplor menggoda pasangan karena berbagai varian yang disiapkan,” ungkapnya.

Fitur yang disediakan oleh kondom (misalnya dots pada permukaan lateksnya) bekerja dengan cara merangsang klitoris, pusat syaraf organ intim mamas, meningkatkan intensitas rangsangan, mempermudah orgasme, dan meningkatkan performa bercinta menjadi lebih tahan lama.

cropped shot of woman opening condom on bed

Sejauh ini, menurut data BKKBN pada 2016, penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi di Indonesia masih berkisar 3,15%  dari keseluruhan peserta aktif KB karena stigma pembelian kondom yang masih tabu.

Kok bisa hamil walaupun sudah pakai kondom?

Jika Mr. P sudah menyentuh daerah Ms.V sebelum memasang kondom, sperma pasangan bisa mencari jalan menuju rahim dan membuahi sel telur walau penetrasi belum dilakukan. Atau, pada saat penetrasi berlangsung, kondom tidak sengaja terlepas.

Sehingga mamas & pasangan perlu memperhatikan penggunaan kondom dengan baik. Diantaranya:

1. Membuka kemasan dengan hati – hati agar tidak merusak bagian lateks kondom. 

2. Menggunakan kondom sejak masa foreplay, sehingga penggunaannya lebih aman tanpa takut sperma mencapai sel telur karena telah terlindungi oleh kondom.

A person pulling a condom out of their pocket

3. Simpan kondom di ruangan sejuk & tidak panas, karena dapat memicu kerusakan & risiko kebocoran kondom.

4. Ukuran kondom tidak pas, terlalu besar atau terlalu kecil, serta gesekan yang terlalu kuat dengan Ms. V dapat memperbesar risiko kehamilan.

5. Kurang lubrikan alami sehingga gesekan pada Ms. V menjadi terlalu keras, menyebabkan kondom mengalami kebocoran.

logo_bg

Artikel ini dipersembahkan oleh Vivo Condoms.

(Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com) 

 

Shares