Health

Bau Badan Selama Kehamilan dan Solusinya

By  | 

Pernahkah Anda merasa tiba-tiba mual dan ingin muntah saat mencium cologne suami? Padahal, cologne yang ia pakai adalah cologne yang biasa ia pakai dan bahkan Anda sendiri yang memilihnya. Kehamilan memang membuat indera penciuman Anda menjadi lebih sensitif. Dan ternyata, tak hanya lebih sensitif mencium aroma di sekitar Anda saja, namun Anda juga akan lebih sensitif mencium bau yang keluar dari tubuh Anda sendiri!

“Seluruh aura Anda berubah saat Anda hamil, dan itu termasuk aroma pribadi Anda,” jelas Miriam Greene, M.D., Clinical Assistant Professor of Obstetrics and Gynecology dari New York University Langone Medical Center. “Seiring tingkat metabolisme basal Anda meningkat, begitu pula suplai darah ke ketiak, vagina, dan bagian tubuh lainnya,” lanjutnya.

Berikut adalah beberapa masalah yang kerap dialami Si Calon Mama dan solusinya:

Bau Badan

Meningkatnya aliran darah mengakibatkan ibu hamil merasa lebih hangat dan merangsang kelenjar keringat untuk menstabilkan suhu tubuh. Produksi keringat yang berlebih inilah yang kemudian membuat tubuh Anda ‘bau’. Namun kabar baiknya, “Anda mungkin satu-satunya yang merasakan hal ini,” kata Greene.

Solusi: Kenakan pakaian yang longgar, nyaman, dan menyerap keringat; hindari makanan pedas yang membuat Anda lebih mudah berkeringat; dan hindari stres yang bisa membuat keringat berlebih.

 

Beautiful pregnant woman eating an apple at home.

 

Bau mulut

Bau mulut bisa menandakan adanya masalah pada gusi Anda. Dan yang perlu diwaspadai adalah adanya risiko persalinan prematur, jadi konsultasikan masalah ini pada dokter gigi Anda. Greene juga menjelaskan bahwa hormon progesteron mengubah sudut antara kerongkongan dan perut Anda, sehingga cairan lambung yang bau akan naik.

Selain itu, 1 dari 5 wanita hamil akan mengalami rinitis kehamilan (hidung mampet), sehingga memaksa Anda untuk bernafas menggunakan mulut. Kondisi ini tentunya akan mengeringkan air liur dalam mulut yang mengakibatkan bakteri yang bau kemudian menumpuk.

Solusi: Untuk meringankan bau mulut yang melanda, perbanyak konsumsi buah-buahan ya, Mamas to be! Selain itu, menjaga kebersihan gigi dan mengunyah permen karet juga bisa jadi solusi.

 

Vaginal Odor

Suplai darah yang meningkat mengubah keseimbangan pH organ kewanitaan Anda, sehingga seringkali menghasilkan aroma yang berubah-ubah yang menurut Greene semuanya adalah normal. Hindari sabun dan deodoran untuk organ kewanitaan yang bisa menyebabkan iritasi. Jika bau disertai kemerahan, gatal, atau terbakar, Anda mungkin terkena infeksi jamur. Bau seperti amoniak yang muncul bisa jadi menunjukkan bakteri vaginosis, yang dapat memicu persalinan prematur. Kunjungi dokter kandungan Anda untuk megobatinya.

Solusi: Untuk mengurangi bau yang tak sedap, jaga kebesihan vagina dengan membasuhnya menggunakan air hangat. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares