Mind

3 Signs You’re a Happy Mama

By  | 

Katanya, “Being mother makes me happy”.
Tapi dengan segala kesibukan, persoalan pribadi, pasangan serta anak – anak, kok definisi bahagia itu kelamaan jadi semakin terkikis? Psikolog sekaligus mama dari 4 orang anak, Liza Marielly Djaprie mengungkapkan bahwa kini para mama dihadapkan pada berbagai persoalan pada setiap fase kehidupan yang berbeda. Mulai dari paska kelahiran bayi dengan baby bluesnya, fase balita dengan kelelahan fisik mengurus Si Kecil, hingga berlanjut menghadapi problem anak – anak yang semakin kompleks, baik dari sisi edukasi, parenting, maupun kesehatan.

Tentu saja, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mewujudkan rasa bahagia dalam diri (Baca: Q & A: Cara Menjadi Ibu yang Bahagia). Namun menurut Liza, akan lebih baik jika kita mampu mendefinisikan rasa bahagia dari dalam diri sendiri, tanpa membandingkannya dengan orang lain. “Definisi kebahagiaan setelah menjadi seorang mama itu biasanya lebih dilihat dari apakah kita dapat menyelesaikan semua tugas dengan baik, namun tidak menggerutu. The question then arises, ‘Can you accept it or not?'”, ujarnya. 

Mother and daughter playing
How to deal with it
Suggest saya untuk para mama, coba yuk kita mulai belajar mengenal dan mengendalikan emosi, managing stress; lalu asah lagi kemampuan emotional intelligence. Dalam bukunya psikolog & peneliti Daniel Goleman menyatakan bahwa EQ adalah kemampuan untuk merasakan, memahami, dan dengan efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi positif. Jadi ketika kesibukan, tugas, atau tantangan sebagai seorang mama bertambah, kita bisa menghadapinya; bahkan dapat dengan baik menerima dan mengatur tantangan tersebut.”, tambah Liza.

daniel goleman book
3 Signs of a happy mama
1. Terpancar
Tidak dapat dimungkiri, jika Anda bahagia, maka kebahagiaan tersebut akan terpancar dari wajah dan perilaku keseharian. Do you feel it?
2. Dapat menjalankan fungsi dengan baik
Menjalani peran baru sebagai seorang mama tentu akan membuat Anda menjadi pribadi dengan tantangan yang lebih besar. Usahakan mampu mengelola emosi dan tugas – tugas dengan baik tanpa menggerutu. Mintalah bantuan jika diperlukan.
3. On your own
Tidak lagi membandingkan kebahagiaan diri dengan milik orang lain, mamas cukup yakin dengan rasa bahagia dan syukur yang dimiliki. So, stay happy, Mamas! (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com, Various)

Shares