Finance

Dimana Salahnya Ya, Kalau Gaji Terasa Tak Pernah Cukup?

By  | 

Pernahkah Anda merasa kalau gaji Anda sepertinya tak pernah cukup? Dan ketidakpuasan terhadap gaji ini, sering kali dijadikan alasan bagi kita untuk kemudian mencari tempat dan sumber penghasilan yang lebih baik.  Tapi, apakah Anda yakin dengan gaji yang lebih baik dari sebelumnya, maka kebutuhan Anda akan tercukupi? Sepertinya, jawabannya tetap ‘tidak’.

woman working with calendar

Penyebab

Lalu kenapa sih kenaikan gaji ini sepertinya selalu berbarengan dengan kenaikan pengeluaran kebutuhan, sampai-sampai kita tidak pernah merasa cukup dengan berapapun uang yang kita dapatkan setiap bulan? Dimana salahnya? Tentunya jawabannya adalah gaya hidup Anda, Mamas! Sadarkah Anda, kalau ketika gaji Anda naik, ‘kebutuhan’ Anda juga ikut naik? Nah, apakah yang disebut dengan ‘kebutuhan’ ini adalah memang kebutuhan utama/primer, atau sekedar ‘keinginan’ saja?

Sebenarnya, kenaikan gaji tak selalu berbarengan dengan meningkatnya pengeluaran kebutuhan bulanan Anda. Yang ada, justru biasanya adalah meningkatnya ‘keinginan’ seseorang terhadap sesuatu, yang lebih berkaitan dengan gaya hidup dibandingkan kebutuhan. Misalnya, ketika seseorang menerima gaji Rp. 5.000.000,- rupiah, maka ia akan membeli tas dengan harga X yang sesuai dengan kemampuannya saat itu. Namun ketika ia menerima gaji 2 kali lipat, maka pilihan tasnya pun juga akan meningkat menjadi tas bermerek dengan harga XX rupiah. Keinginan ini mengikuti besarnya dana yang ia miliki.

Solusi

‘Keinginan’ yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya gaji inilah yang menyebabkan Anda akan merasa selalu kekurangan pendapatan. Lalu, bagaimana cara untuk menekan bertambahnya ‘keinginan’ ini? Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan berinvestasi. Dengan memiliki investasi, maka Anda akan mengalokasikan sebagian gaji Anda ke pos tersebut. Otomatis, budget untuk memenuhi ‘keinginan’ tadi jadi lebih berkurang. Sebelum memulai berinvestasi, tentukan terlebih dahulu apa tujuan Anda dalam beberapa tahun ke depan. Misalnya ingin pensiun di usia sekian, memiliki rumah sendiri, atau menyekolahkan anak ke luar negeri. Dengan memiliki tujuan tadi, maka Anda akan jadi lebih cermat dalam mengatur keuangan. Anda akan lebih memperhitungkan semua pengeluaran guna mencapai tujuan Anda. Dengan memiliki tujuan hidup, maka Anda akan lebih cermat dalam mengatur ‘kebutuhan’ dan ‘keinginan’ Anda. Jadi sekali lagi, bukan besarnya gaji yang jadi masalah, melainkan tinginya ‘keinginan’ untuk memenuhi gaya hidup Anda lah yang jadi sumber masalahnya. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares