Health

Membedakan Pusar Menonjol Saat Hamil dan Hernia Umbilikalis

By  | 

Pusar menonjol merupakan salah satu perubahan bentuk tubuh yang mungkin akan dialami oleh Si Calon Mama. Walau begitu, tak semua calon mama mengalaminya. Pusar menonjol ini disebabkan oleh ukuran janin yang membesar, sehingga menekan perut ke arah luar. Meskipun tidak berbahaya, pusar ibu hamil yang menonjol ini bisa saja menjadi gejala dari hernia umbilikalis.

Cara Membedakannya

Hernia Umbilikalis adalah gagalnya otot-otot perut bayi menutup lubang bekas tali pusar dengan sempurna sesaat setelah lahir. Kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya, karena jaringan pada perut dapat memulihkan dan menutup lubang secara natural, kendati perlahan. Namun kegagalan tersebut dapat menyebabkan terjadinya hernia umbilikalis di kemudian hari, salah satunya adalah ketika hamil. Pada wanita hamil kondisi ini dapat terjadi akibat meningkatnya tekanan dari dalam janin yang sedang tumbuh di dalam rahim.

Mengingat perbedaan antara Hernia Umbilikalis dan pusar bodong saat kehamilan sangat tipis, maka untuk membedakannya, biasanya penderita hernia umbilikalis akan merasa nyeri di area pusar. Jika Anda mengalami masalah ini, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.

Komplikasi Hernia Umbilikalis

Tak semua kondisi Hernia Umbilikalis membahayakan. Sebagian penderita hanya merasakan nyeri dan akan hilang setelah melahirkan. Namun sebagian lagi bisa berbahaya bila jaringan perut yang terjepit kekurangan suplai darah sehingga bisa menyebabkan munculnya rasa nyeri dan rusaknya jaringan. Jika terus menerus tidak mendapatkan suplai darah, jaringan perut yang terjepit bisa mati dan menimbulkan infeksi berbahaya.

Beberapa gejala yang dirasakan penderita ketika jaringan perut terjepit adalah:

  • Konstipasi.
  • Muncul benjolan pada perut.
  • Benjolan hernia umbilikalis menjadi kemerahan.
  • Rasa nyeri parah pada perut ketika tersentuh atau tertekan.
  • Muntah.
  • Demam.
  • Perut menjadi sensitif ketika disentuh.

Langkah Pengobatan

Benjolan pada perut ada yang bisa ditekan agar masuk kembali ke dalam rongga perut. Maka kondisi ini tak akan membahayakan.

Namun bila tidak bisa, maka prosedur umum yang bisa dilakukan adalah dilakukan pembedahan. Tujuan pembedahan ini adalah untuk memasukkan kembali jaringan yang mengalami hernia ke dalam rongga perut, kemudian menutup lubang pada otot perut.

Namun, dokter baru akan melakukan tindakan pembedahan jika beberapa kondisi berikut terjadi:

  • Benjolan terasa sakit.
  • Benjolan tidak mengecil setelah satu hingga dua tahun.
  • Diameter benjolan di perut lebih besar dari 1,5 centimeter.
  • Isi hernia terjebak dan tidak bisa kembali ke rongga perut atau usus terjepit. (Tammy Febrani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares