Health

IVM: Teknik Bayi Tabung dengan Biaya Lebih Terjangkau

By  | 

IVF (In Vitro Fertilization) yang juga populer disebut bayi tabung, telah dikenal selama beberapa dekade ini sebagai suatu cara untuk menolong pasangan suami istri yang memiliki masalah dengan kesuburan untuk mendapatkan anak. Cara ini dilakukan setelah cara alami ataupun teknik kedokteran sederhana gagal dilakukan.

Walaupun tingkat keberhasilannya tidak 100 persen, namun banyak pasangan yang berhasil mendapatkan anak dengan metode ini. Namun sayangnya, biaya yang mahal seringkali menjadi kendala bagi para pasangan ini untuk mencoba metode IVF.

Kabar baiknya adalah kini hadir metode bayi tabung terbaru bernama IVM (In Vitro Maturation). Teknik bayi tabung terbaru yang lebih simpel, aman dan biayanya lebih terjangkau namun memiliki presentase keberhasilan yang menjanjikan.

Prosedur IVM

IVM merupakan singkatan dari In Vitro Maturation (In Vitro = didalam gelas ; maturation = proses pematangan). Jadi pengertian IVM adalah teknik bayi tabung dengan mematangkan sel telur di laboratorium sebelum dibuahi dan dipindahkan dalam bentuk embrio kedalam rahim.

Perbedaan IVF dan IVM ada pada sel telur yang diambil. Pada IVF, pasien wanita akan disuntik hormon untuk mematangkan sel telur, yang kemudian akan diambil dan dipertemukan dengan sperma di lab. Sedangkan pada IVM, sel telur akan diambil terlebih dahulu, lalu dimatangkan dengan kultur sel di lab. Penelitian yang dilakukan di UNSW’s School of Women’s and Children’s Health, mengungkapkan bahwa metode ini terbukti meningkatkan kualitas sel telur dan memiliki presentase 50 persen lebih besar terjadinya embrio dibandingkan dengan teknik IVF.

 

Beautiful couple watching with emotion ultrasound pictures

 

Keunggulan teknik IVM

Beberapa kunggulan dari IVM adalah cara dan lamanya pengobatan relatif lebih sederhana dan singkat. “Dengan metode ini, pasien wanita juga tidak perlu mengonsumsi banyak obat-obatan hormon, sehingga dapat mengurangi biaya 30% – 50% lebih murah dibandingkan dengan metode IVF,” ujar co-researcher Associate Professor Jeremy Thompson, head of the University of Adelaide’s Early Development Group. Biasanya pemberian obat hormon pada wanita akan berpengaruh pada bertambahnya berat badan, perut kembung, nyeri payudara, mual, dan gangguan emosi. Bahkan, IVM ini juga cocok digunakan oleh wanita yang menderita OHSS (ovarian hyper-stimulation syndrome), yaitu keadaan di mana tubuh calon mama bereaksi terhadap obat-obat hormonal.

Teknik IVM ini dikatakan juga dapat menolong pasien-pasien yang berulang kali gagal dengan teknik IVF lho, Mamas. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares