Kenapa Balita Sering Terbangun di Malam Hari?

By  | 

Seharusnya, memasuki usia di atas satu tahun, anak-anak akan mulai jarang terbangun di malam hari, sehingga Anda mulai bisa kembali memiliki waktu tidur yang cukup ya, Mamas, tak perlu begadang lagi. Namun ternyata, tak semua anak seperti ini, sebagian anak masih juga terbangun di malam hari. Tak hanya terbangun saja, ia juga kerap membangunkan Anda sambil menangis atau mengigau.

Lalu apa sih penyebabnya, sehingga ia masih juga tak nyenyak dan sering terbangun di malam hari? Yuk, simak!

  • Masih ingin menyusu. Jika Si Kecil masih menyusu, bisa jadi ia belum bisa meninggalkan kebiasaannya untuk menyusu di malam hari, seperti ketika ia masih bayi. Tenang saja, Mamas, keinginan menyusui di malam hari ini biasanya akan semakin berkurang saat ia semakin besar. Namun bila ia sudah tak menyusu, mungkin ia hanya ingin merasa nyaman dengan berdekatan dengan Anda.
  • Merasa lapar. Pertumbuhan batita sangat pesat, baik secara fisik maupun psikis. Kinerja otak batita pun jauh lebih besar daripada orang dewasa. Sehingga otaknya membutuhkan glukosa dua kali lebih banyak daripada otak dewasa. Dan sumber glukosa ini bisa ia dapatkan melalui makanan, sehingga kemungkinan batita sering terbangun di malam hari ialah karena ia merasa lapar. Untuk menghindari hal ini, Anda bisa membuatnya merasa kenyang dengan makanan yang padat gizi saat makan malam dan memberinya susu sebelum tidur. Jika Si Kecil masih juga sering bangun tengah malam, Anda bisa memberinya makanan kecil yang bergizi seperti yogurt, roti isi selai kacang atau alpukat. Tapi jangan lupa, menggosok kembali gigi Si Kecil sebelum ia kembali tidur ya, Mams.
  • Mimpi buruk. Si Kecil di usia 3 tahun ke atas memiliki imajinasi yang tinggi, sehingga apa yang terjadi selama satu hari tadi, akan tersimpan di otaknya. Baik aktivitas bermainnya, tontonan di televisi, atau pembicaraan seru tentang berbagai hal seperti monster, hantu dan semacamnya. Beberapa hal tadi bisa jadi pemicu mimpi buruknya, Mams. Mimpi buruk memang tak bisa dicegah, namun Anda bisa mengurangi kemungkinan tersebut dengan tidak memberinya tontonan atau pembicaraan yang menyeramkan. Saat ia terbangun karena mimpi buruk, hibur dan katakan bahwa makhluk menyeramkan yang ada dalam mimpinya itu tidak ada. Anda juga bisa memeluk Si Kecil agar ia merasa nyaman dan mau kembali tidur.
  • Mengigau. Saat mengigau, Si Balita bisa menangis atau berteriak ketakutan. Namun bisa juga ia malah tertawa kendati masih dalam kondisi tidur. Ia mungkin juga bisa berjalan atau berbicara dengan mata terbuka. Meski begitu, sebenarnya ia dalam kondisi tertidur. Para ahli berpendapat kalau mengigau ini bisa ditandai dengan teriakan, tangisan, meningkatnya detak jantung, dan tidak adanya kesadaran. Mengigau ini bisa disebabkan karena Si Kecil terlalu lelah dengan aktivitasnya sepanjang hari. Tidak perlu dibangunkan saat ia mengigau mamas, karena nantinya juga ia akan tidur lagi.
  • Sedang gelisah. Tak hanya orang dewasa, balita pun bisa merasa tertekan, terutama mereka yang sudah bersekolah. Entah karena ia takut dengan gurunya, teman sekolahnya, atau pengasuh barunya. Bahkan, Si Kecil juga bisa lho Mamas, merasakan tekanan yang sedang dialami orangtuanya. Semua hal tadi bisa menyebabkan ia sering bangun tidur di malam hari dan mencari Anda, mamanya. Menghadapi hal ini, buat ia merasa tenang sepanjang hari dan yakinkan mereka bahwa Anda dan Sang Papa selalu ada untuk mereka. Ciuman, pelukan dan ungkapan rasa sayang Anda juga sangat berkhasiat untuk menghilangkan rasa gelisahnya.
  • Tumbuh gigi. Rasa tak nyaman karena akan tumbuh gigi juga bisa membuatnya tak nyenyak tidur lho, Mamas. Mungkin Anda mengira bahwa problema tumbuh gigi pada anak akan berakhir saat ia memasuki usia satu tahun. Padahal, ada beberapa gigi seperti gigi taring dan gigi geraham yang akan tumbuh setelah ia melewati usia satu tahun. Kenali gejalanya mamas, biasanya Si Kecil gusinya akan kemerahan dan bengkak.
  • Cacingan. Bisa jadi Si Kecil tak nyaman tidur karena ia cacingan. Umumnya, cacing yang kerap menginfeksi tubuh Si Kecil adalah cacing kremi. Si Kecil yang terinfeksi cacing kremi ini tak selalu menunjukkan gejala lho, Mamas. Namun Anda bisa mengenali kondisi ini saat Anda mendapati Si Kecil tak dapat tidur karena merasa gatal di bagian anusnya. Ini disebabkan, karena pada malam hari cacing betina bergerak menuju liang anus (dubur) untuk bertelur. Infeksi cacing kremi ini sangat menular dan dapat dengan sangat mudah menular karena kurangnya kebersihan tangan anak. Kunjungi dokter Si Kecil untuk mendapat obat cacing sesuai dosis yang dibutuhkan ya, Mamas. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares