Mind

Saat Anda dan Ipar Tinggal Bersama

By  | 

Tinggal di rumah sendiri adalah hal yang diinginkan oleh kebanyakan pasangan suami istri. Tetapi ada kalanya, kenyataan yang ada tidak sesuai harapan. Karena satu dan lain hal, Anda dan suami terpaksa tinggal serumah dengan ipar alias adik atau kakak perempuan dari pasangan Anda. Bagaimana menyikapinya?  Berikut adalah cerita dari Smart Mama.

“Adik ipar saya pernah tinggal di rumah kami selama 3 bulan. Awalnya saya sedikit terganggu karena tidak terbiasa ada orang lain di dalam rumah, tapi lama kelamaan saya mulai terbiasa. Ada beberapa kebiasaan yang tidak saya suka darinya, misalnya menaruh cucian kotor sembarangan dan sering pergi ke luar rumah tanpa izin. Ini tentu saja membuat saya cemas, karena jika terjadi sesuatu dengannya, saya dan suamilah yang harus bertanggung jawab.”

Firsa, 30 tahun, mama dari Bina, 20 bulan

“Saat ini saya dan suami masih tinggal dengan adik ipar. Sebenarnya sih saya tak keberatan, asalkan ia tidak menganggu kehidupan saya. Pernah suatu kali saya menghadapi konflik, karena ia mengadu domba saya dengan suami. Adik ipar mengatakan saya berlaku kasar kepadanya, padahal saya tidak pernah melakukan itu. Lantaran kesal, saya pun menegurnya. Untung saja suami tidak sepenuhnya percaya, dan kami pun bisa akur kembali.”

Tania, 28 tahun, hamil 3 bulan

“Jujur saja, saya tidak suka ada orang lain selain keluarga inti yang tinggal di rumah kami. Tapi saya pun tidak bisa menolak, saat suami mengatakan kakak ipar yang belum berkeluarga ingin tinggal bersama. Suami bilang kakak perempuannya ingin membantu saya mengurus Si Kecil agar tidak kesepian. Sayangnya di kemudian hari, ia mulai berulah dengan banyak mengatur kegiatan anak saya. Misalnya, mengatur jadwal nonton televisi, waktu bermain, hingga waktu tidur siang. Tentu saja ini sangatlah menganggu.”

Yuszhy, 32 tahun, mama dari Arziky, 5 tahun

Tip dari Smart Mama

Bagaimana ya cara menghindari konflik dengan saudara ipar? Simak caranya.

  • Perang dingin memang selalu terjadi dengan adik atau kakak ipar. Oleh karena itu, bicaralah dengan baik-baik. Katakan dengan jujur apa yang ada dalam pikiran Anda. Dengan demikian, saudara ipar pun mengerti keadaan sebenarnya. Jangan lupa, Anda pun juga harus mau mendengar dan menerima apa yang dirasakan olehnya. Termasuk pandangannya selama ini terhadap Anda.
  • Perhatian dan kepedulian memang sangat penting ditunjukkan pada saudara ipar. Misalnya saja, ajak mereka untuk sekadar menghabiskan waktu bersama dan membuatnya merasa spesial. Dengan begitu, konflik atau kecemburuan mereka terhadap Anda setidaknya bisa berkurang. Lakukan hal tersebut dengan tulus, ya Mams.
  • Bila memang sudah sangat terganggu dengan ulah ipar, jangan dipendam atau dibiarkan berlarut-larut lho. Minta pasangan untuk menegur guna mencegah keributan dalam rumah tangga yang pada akhirnya bisa menyebabkan perceraian. (Yosi Avianti/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares