
Health
Jurus Jitu Jaga Si Kecil Tetap Sehat di Musim Pancaroba
Menjaga Si Kecil tetap sehat merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua, terlebih di masa peralihan musim yang rentan terjadinya penularan penyakit. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi Si Kecil dari penyakit di musim pancaroba? Simak artikel berikut untuk mengetahuinya ya, Mams!
Musim pancaroba menyebabkan kondisi cuaca sulit diprediksi. risiko terjadi wabah penyakit sangat mudah terjadi di musim ini, terutama pada Si Kecil yang daya tahan tubuhnya belum sekuat kita, orang dewasa. Salah satu jenis penyakit yang lebih sering dialami oleh Si Kecil di musim pancaroba adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Risiko Penyakit ISPA di Musim Pancaroba
Udara lembap di musim pancaroba sangat ideal bagi kuman penyebab ISPA (seperti virus, bakteri, dan sebagainya) untuk berkembang biak dengan cepat dan meningkatkan risiko penularan pada anak. Di musim ini, Si Kecil yang cenderung lebih banyak beraktivitas di ruangan tertutup, membuat mereka tidak terpapar langsung oleh sinar matahari. Padahal, vitamin D dari sinar matahari mampu menunjang imunitas tubuh Si Kecil. Beraktivitas di dalam ruang tertutup juga membuat penularan bakteri dan virus lebih mudah, Si Kecil pun jadi mudah terserang penyakit karena imunitas tubuhnya yang menurun.
Tak hanya itu, di beberapa lokasi, hujan pada musim pancaroba juga masih disertai dengan banjir. Mengingat banjir merupakan faktor penunjang pertumbuhan untuk bakteri, virus, dan jamur, otomatis risiko berkembangnya penyakit semakin meningkat. Si Kecil yang kontak langsung dengan air yang tercemar ini jadi mudah terserang penyakit.
Musim pancaroba dan kondisi banjir tak hanya dapat membawa penyakit ISPA saja ya Mams, namun juga dapat menyebabkan peningkatan penularan kasus infeksi lainnya pada Si Kecil, di antaranya:
- Demam berdarah dengue (DBD)
- Demam tifoid
- Infeksi saluran cerna
- Leptospirosis

Pencegahan Penyakit di Musim Pancaroba
Melindungi Si Kecil dari paparan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan masker di sekolah, tempat umum, dan tempat ramai lainnya (untuk anak berusia lebih dari 2 tahun). Selain itu, penting untuk membiasakan Si Kecil mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer, serta membatasi kontak dengan orang yang sedang sakit.
Walaupun beberapa sumber mengatakan bahwa mandi air hujan memberikan sejumlah manfaat pada anak, seperti melatih kemampuan motorik dan sensorik, merangsang kreativitas dan imajinasi, memberikan pengalaman bermain di alam, mengurangi rasa cemas, serta mengurangi screen time, tetapi lebih baik hindarkan Si Kecil untuk mandi hujan. Paparan terhadap air yang tercemar berisiko membawa kuman, baik bakteri maupun virus tertentu. Oleh karenanya, waktu paparan terhadap air hujan juga perlu dibatasi. Jika Si Kecil terpapar air hujan, segera lepaskan pakaian yang basah dan ajak untuk mandi dengan air hangat dan sabun.
Penting juga untuk memberikan perlindungan lebih pada Si Kecil, antara lain melalui suplementasi dan vaksinasi. Saat ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan suplementasi vitamin D dengan dosis 400 unit per hari untuk anak berusia 0-1 tahun dan 600–1.000 unit per hari untuk anak berusia 1 tahun ke atas. Semua vaksinasi untuk anak direkomendasikan, sesuai dengan jadwal terbaru dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2024.
Selain itu, berikan anak asupan yang mencakup gizi seimbang, yakni proporsi karbohidrat, protein, dan lemak yang sesuai anjuran. Jangan lupa untuk memberikan Si Kecil makanan dan minuman yang kaya akan vitamin dan mineral seperti sayur dan buah, agar dapat menunjang imunitasnya.
Penanganan Ketika Si Kecil Sakit
Jika Si Kecil mulai menunjukkan gejala sakit, sebaiknya segera lakukan pertolongan pertama agar tidak semakin parah. Sebagai Orangtua, kita perlu mengidentifikasi terlebih dahulu gejala yang terjadi pada anak. Jika Si Kecil mengalami demam, hal-hal berikut dapat dilakukan:
- Kompres dan waslap Si Kecil dengan air hangat, terutama pada area dahi dan lipatan tubuh seperti leher, lipatan ketiak, dan lipatan paha
- Berikan asupan cairan yang lebih untuk hindari dehidrasi
- Si Kecil disarankan untuk menggunakan pakaian yang tipis
- Apabila kondisi Si Kecil cukup nyaman, boleh diajak untuk mandi dengan air hangat
Bagi Si Kecil yang mengalami batuk dan pilek, pastikan asupan cairannya tercukupi dengan baik. “Selain itu, Si Kecil yang berusia lebih dari 1 tahun juga dapat diberikan madu untuk membantu meredakan keluhan batuk. Saat sedang mengalami batuk dan pilek, Si Kecil juga disarankan untuk menghindari asupan makanan yang digoreng atau berminyak, serta makanan atau minuman yang manis karena dapat merangsang batuk,” saran dr. Nitish Basant Adnani, B.Med.Sc, M.Sc, Sp. A selaku dokter spesialis anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
Jika gejala demam, batuk, atau pilek yang dialami Si Kecil cenderung menetap atau terdapat tanda bahaya seperti napas cuping hidung (gerakan hidung yang kembang kempis saat bernapas), tarikan dinding dada saat bernapas, atau napas tampak cepat, segera bawa Si Kecil untuk berobat ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat dievaluasi kemungkinan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
“Orangtua tidak disarankan untuk memberikan obat kepada Si Kecil tanpa dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak,” lanjut dr. Nitish. Bukan tanpa alasan, pemberian obat untuk Si Kecil tak bisa sembarang diberikan karena selain jenis obat ditentukan berdasarkan kondisi anak, dosisnya juga harus disesuaikan dengan berat badannya.
Menjaga kesehatan Si Kecil di musim pancaroba merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Penerapan pola hidup sehat serta tindakan pencegahan yang tepat dapat memberikan perlindungan optimal bagi Si Kecil, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit yang mengintai. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. iStockphoto)
Comments are closed.