Health

Mengapa Susu Kambing Formula Lebih Ramah untuk Pencernaan Anak yang Sensitif?

By  | 

Mams, sistem pencernaan bayi terutama yang baru lahir belum berkembang dengan sempurna, sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang lebih mudah dicerna. Dalam memilih susu formula anak, selain memperhatikan kandungan gizinya, kita juga wajib memantau efek pemberian susu formula tersebut, contohnya apakah berat badan anak naik atau justru menurun? Apakah Si Kecil menjadi semakin aktif dan tidak mudah sakit? Dan yang tak kalah penting adalah efeknya terhadap pencernaan anak. Nah, susu formula kambing bisa menjadi salah satu alternatif bagi Si Kecil yang memiliki masalah dengan pencernaan, mengapa?

Protein Susu Kambing Formula Lebih Lembut & Mudah Dicerna

Susu formula biasanya menjadi pilihan pertama di kala pemberian ASI tidak memungkinkan atau ketika sudah memasuki tahap menyapih. Susu formula mengandung makronutrien dan mikronutrien yang penting selama masa pertumbuhan anak. Saat ini ada banyak sekali pilihan merek susu formula yang berbahan dasar susu sapi, namun ternyata beberapa anak mengalami alergi terhadap susu sapi. Alergi susu sapi ini biasanya disebabkan oleh reaksi imun tubuh terhadap protein yang terkandung di dalamnya. yang muncul berupa gejala seperti ruam kemerahan pada kulit, wajah membengkak, hingga gangguan pencernaan.

Pemicu alergi pada susu adalah kandungan protein αS1-casein yang cukup tinggi pada susu sapi. Oleh sebab itu, inovasi produk susu yang rendah kandungan αS1-casein-nya sangat penting untuk memenuhi kebutuhan bayi dan anak yang pencernaannya sensitif atau alergi susu sapi. Nah, susu kambing formula dapat menjadi salah satu alternatif pilihan karena mengandung lebih sedikit αS1-casein (hanya 5-10%) dan lebih banyak β-casein (>70%), sehingga lebih mirip dengan komposisi ASI yang juga didominasi oleh protein β-casein.

Kasein dapat membentuk gumpalan dadih susu ketika bercampur dengan asam lambung. Kasein susu kambing membentuk dadih susu dengan kandungan air yang tinggi, sehingga strukturnya sangat lembut dan mudah terurai. Saat dilakukan percobaan dengan mencampurkan susu sapi formula dan susu kambing formula dengan cuka apel yang bersifat asam, terlihat bahwa susu sapi formula membentuk gumpalan dadih yang lebih kaku dan kasar, sedangkan susu kambing formula membentuk dadih yang lebih lembut.

Hal inilah yang menyebabkan kasein susu kambing formula lebih mudah dicerna di perut anak. Menurut penelitian Pintado dan Malcata (2000), enzim tripsin yang ada di lambung mampu memecah 96% kasein susu kambing, sebaliknya kasein susu sapi yang hanya dapat dicerna 70 – 90% saja.

Lemak Susu Kambing Formula Lebih Cepat Dicerna & Diserap

Saluran pencernaan bayi yang belum matang dapat menjadi problem dalam mencerna lemak susu sapi karena lemak susu sapi terdiri dari jenis asam lemak rantai panjang/long chain fatty acid (LCFA) yang tidak dapat dicerna dan diserap dengan efisien. Lain halnya dengan susu kambing formula, di mana lemaknya mengandung asam lemak rantai sedang/medium chain fatty acid (MCFA) yang dapat dicerna dan diserap oleh anak secara lebih efektif.   

Susu Kambing Formula Mendukung Daya Tahan & Kesehatan Pencernaan Anak

Pada dinding usus terdapat lapisan jaringan yang berfungsi sebagai pembatas antara rongga usus dan pembuluh darah. Apabila lapisan dinding usus tersebut kurang rapat, maka bakteri dan toksin lebih mudah menembus dari usus ke pembuluh darah dan menyebabkan terjadi inflamasi atau peradangan. Dan Hasil studi menunjukkan bahwa susu kambing dapat menjaga kerapatan dinding usus dan mengurangi peradangan usus. Prebiotik berupa oligosakarida yang terdapat pada susu kambing juga mampu meredakan gejala peradangan usus kronis dan mendukung pertumbuhan Bifidobacteria di dalam usus bayi.

Susu Kambing Formula Berpotensi Mengurangi Reaksi Alergi Susu Sapi

Susu kambing telah banyak digunakan oleh orang-orang yang memiliki masalah pencernaan dan sensitif terhadap susu sapi. Efektivitas susu kambing dalam meredakan respons alergi susu sapi dapat berbeda-beda antar individu. Sebuah penelitian menemukan gejala dermatitis atopik atau ruam kemerahan pada kulit membaik pada lebih dari 80% bayi dan 88% anak-anak ketika mereka beralih dari susu sapi ke susu kambing formula. Sementara menurut penelitian Bellioni-Businco pada tahun 1999, rata-rata dibutuhkan 5 kali lebih banyak konsumsi susu kambing formula untuk dapat memicu reaksi alergi dibandingkan dengan susu sapi, artinya susu kambing formula berpotensi untuk membantu mengurangi reaksi alergi susu sapi. 

Namun demikian, mamas tetap harus konsultasi terlebih dahulu ya dengan dokter anak sebelum memberikan susu kambing formula pada Si Kecil. (Karmenita Ridwan/Photo: Freepik)

Shares