Mind

Spesial Hari Ayah: Momen Membahagiakan Menjadi Seorang Papa

By  | 

“Selamat Hari Ayah buat para Papa di Indonesia!”

Hari ini, tanggal 12 November 2019, kita merayakan Hari Ayah Nasional. Tentunya peran papa cukup besar dalam kehidupan Si Kecil ya, Mamas? Begitu pula sebaliknya. Walau terkesan cuek, namun para papa sebenarnya sangat care lho dengan Si Kecil.

Yuk, kita simak cerita para papa dibawah ini tentang bagaimana perasaan mereka saat pertama kali menjadi papa, apa saja momen yang mereka sukai saat bersama Si Kecil, dan momen yang sering membuat mereka pusing atau bingung saat menghadapi anak-anaknya.

“Bagaimana perasaan saya saat anak pertama lahir? Tentunya bahagia sekali, bangga, lebih sayang sama Istri, sekaligus merasa jauh lebih mature dan confident saat pertamakali jadi ayah. Saya paling suka melewati moment cudling, mengajak Mark berenang, dancing, foto, makan buah bareng, mandi bareng, tidur bareng, hingga nyanyi berdua saja dengan Mark. Tapi saya paling pusing kalau dia mulai teriak melengking, biasanya kalau mulai ngantuk dia akan seperti itu.”

Ignatius Steby Rafael Wijaya, 32 tahun, Chef

Papa dari Mark Edmund Wijaya, 2 tahun.

Saya merasa bahagia sekali saat Dominique lahir. Karena saya dan pasangan memang sudah menantikan anak pertama ini. Walau begitu perasaan takut melakukan kesalahan saat menjalankan peran sebagai ayah juga saya rasakan. Yang pasti, saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Momen bersama istri dan anak-anak bermain bersama di kamar adalah saat yang paling menyenangkan bagi saya, we laughing like there is no tomorrow. Tapi saya paling pusing kalau anak sedang sakit. Walaupun saya dan istri sama-sama dokter, tapi kan anak tidak mungkin terhindar dari sakit, ya.. Jadi saat anak sakit, saya dan istri hanya bisa mengusahakan merawat anak-anak sebaik mungkin dan berharap sakitnya dioper ke orangtuanya saja deh.”

Bram Pradipta, 34 tahun, Spesialis obstetri dan Ginekologi.

Papa dari Dominique Pradipta, 4,5 tahun dan Keinarra Pradipta, 1,5 tahun.

“Saya merasa sangat bahagia sekali ketika Langit lahir. Momen ketika Langit memeluk dan meminta tolong saya melakukan sesuatu untuknya adalah momen yang sangat saya sukai. Saat-saat seperti itu membuat saya jadi merasa dibutuhkan dan dihargai keberadaan saya sebagai ayah. Jadi ketika Langit sedang tidur, saya merasa kesepian karena merasa tidak ada yang ‘mengganggu’ saya.”

Andika Dewanto Poetera, 29 tahun, Pegawai swasta.

Papa dari Bara Langit Abhirama, 2 tahun 5 bulan.

“Tentunya sangat bahagia dan bersyukur ketika anak pertama lahir, sebab di kehamilan sebelumnya istri saya sempat mengalami keguguran. Saat hamil muda anak pertama pun, istri saya sempat mengalami perdarahan. Setelah anak-anak lahir, saya senang kalau bisa bermain bersama mereka, biasanya mereka sambil ‘berjoget-joget’ di kamar sebelum tidur. Yang paling menyenangkan lagi adalah ketika saya mencium mereka dan mereka merasa geli akibat kumis dan jenggot saya haha.. Tapi namanya anak-anak, tentu ada momen dimana mereka membuat saya sedih. Seperti contohnya ketika Si Kakak tidak mau diajak main keluar rumah karena tidak mau berkeringat dan ketika Si Bungsu tantrum tanpa alasan yang jelas.”

Ardiansjah Dara Sjahruddin, 41 tahun, Dokter Spesialis Kandungan.

Papa dari Kim Ameera Sjahruddin, 7 tahun, dan Ibrahim Dara Sjahruddin, 2 tahun.

“Ketika anak pertama lahir, saya merasa khawatir apakah saya bisa jadi papa yang baik dan bertanggung jawab buat dia. Setelah menjadi papa, momen yang paling menyenangkan bersama Si kecil buat saya adalah di pagi hari. Dimana saya bisa membangunkan anak-anak setiap pagi dan sholat Shubuh bersama-sama. Tapi kalau anak sudah ‘ngambek’ tapi tidak mau bilang apa alasannya, itu jadi hal yang suka bikin saya pusing sendiri menghadapinya.”

Chicco A. Azis, 37 tahun, Pegawai swasta.

Papa dari Aisyah Aqilah Azis, 6 tahun dan Chairunisa Salsabila Benazir Azis, 1,5 tahun.

“Saya merasa sangat bersyukur ketika akhirnya istri dan anak saya lahir dengan selamat, sehat jasmani tanpa kekurangan. Momen yang paling disukai bersama anak adalah saat bisa jalan-jalan bareng anak, nonton film anak bersama, atau makan bersama karena anak saya memang hobi makan. Jadi suka gemas kalau liat dia makan. Tapi saya suka bingung menghadapi Griselda yang rewel ketika dilarang saat nonton YouTube berlebihan.

Dery Kadarus, 28 tahun, Entrepreneur.

Griselda Cellica Azzquerra, 23 bulan

“Luar biasa campur aduk senangnya ketika Hanz lahir. Rasanya begitu plong. Bercanda tawa bersama Hanz juga jadi momen yang membahagiakan bagi saya. Kehadiran Hanz mengajari saya begitu banyak hal positif dalam hidup. Tapi saya juga sering bingung menghadapi Hanz saat ia lagi rewel dan terus menerus menangis.”

Iyan Sandiana, 29 tahun, Pegawai swasta.

Papa dari Muhammad Hanzalah Mahardika, 5 bulan.

(Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Pribadi)

Shares