Health

Polip di Rahim, Berbahayakah?

By  | 

Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal pada dinding dalam rahim atau endometrium. Keberadaannya dapat semakin membesar seiring dengan berjalannya waktu. Berbahayakah? 

Keberadaan polip pada rahim.

Keberadaan polip pada rahim.

Dimensi Polip Pada Rahim

Bentuk polip dapat berupa daging tumbuh dengan ukuran sekitar 2 cm atau lebih, berbentuk bulat atau lonjong. Seseorang dapat memiliki satu/beberapa polip rahim. Sebagian besar polip rahim bersifat jinak, sebagian kecilnya dapat berkembang menjadi kanker atau disebut juga polip prakanker.

Gejala

  • Menstruasi tidak teratur, atau dengan volume pendarahan yang berlebihan.
  • Perdarahan di luar siklus menstruasi, saat hamil, atau menopause.
  • Sulit atau tidak bisa hamil (infertilitas).

Young woman holding a Pregnancy Test in her hands

Faktor Penyebab

  • Usia. Risiko penyakit polip rahim lebih tinggi terjadi pada wanita dalam masa pre-menopause atau sudah mengalami menopause, yaitu sekitar usia 40-50 tahun.
  • Obesitas.
  • Infeksi menahun yang terjadi pada mulut rahim atau Ms.V.

Pengobatan

Pemeriksaan secara berkala melalui usg transvaginal atau pemeriksaan mulut rahim dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan polip rahim.

Dokter biasanya akan melalukan tindakan pengangkatan polip rahim jika sudah mengganggu seperti perdarahan yang berlebihan saat menstruasi, atau jika pasien dicurigai menderita polip prakanker.

Doctor touch pregnant tummy with hands

Dalam kasus tertentu, keberadaan polip rahim dapat menyebabkan pendarahan selama kehamilan. Maka dari itu, sebaiknya konsultasikan kepada dokter jika akan merencanakan kehamilan, untuk opsi pengangkatan terlebih dahulu.

Pengangkatan polip dapat dilakukan dengan tindakan histeroskopi. Sedangkan untuk menghilangkan polip rahim yang berukuran kecil, dapat dilakukan kuretase. Selanjutnya, jaringan yang terangkat dalam proses kuretase ini akan diperiksa di laboratorium guna mendeteksi keberadaan sel kanker. Karena keberadaan polip dapat muncul kembali, pemberiksaan rutin sangat disarankan. (Nathalie Indry/KR/Photo: Istockphoto.com) 

Shares