Health

Penurunan Jumlah Sperma VS Kesuburan pada Pria

By  | 

Infertility adalah masalah besar bagi setiap orang. Bila selama ini fokus mengenai infertility lebih banyak ditujukan ke wanita, namun kenyataannya hal ini juga merupakan masalah yang dihadapi pria.

 

Sad and thoughtful man after arguing with girlfriend

 

Pria dan “Krisis Sperma”

Fakta yang ada saat ini justru menunjukkan kalau banyak pria mengalami “krisis sperma”. Hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah sperma rata-rata pria didapati mengalami penurunan hingga 50 persen sejak tahun 1973. Tim dari Trak, alat untuk mengukur kesuburan pria, kemudian berusaha mencari tahu apa yang jadi penyebab kondisi ini dan apa yang bisa dilakukan.

“Bukti ilmiah menunjukkan bahwa kualitas sperma pria bisa dengan cepat menurun,” terang Greg Sommer, PhD., CSO dan pendiri Sandstone Diagnostics Inc., perusahaan yang menciptakan Trak.

Dr. Sommer beserta timnya berpendapat bahwa jumlah sperma seorang pria ada hubungannya dengan pola gaya hidupnya. “Ini adalah masalah besar – tidak hanya untuk pria, tapi juga untuk kehidupan manusia nantinya. Penyebabnya masih belum terjawab, walau begitu gaya hidup dan kualitas kesehatan pria seringkali ditengarai sebagai faktor pendukung,” lanjutnya.

“Hasil penilaian ini melibatkan 10.000 pria dengan gaya hidup mereka saat ini. Dimana rata-rata responden dalam penilaian kami berusia di bawah 30 tahun, kelebihan berat badan, stres, banyak duduk, tidak berolahraga secara teratur, dan tidak makan dengan baik,” ujar Dr. Sommer.

Menurut temuan Trak, 65 persen responden bekerja dengan pekerjaan di balik meja. Dimana mereka menghabiskan hampir seharian bekerja sambil duduk, dan mengonsumsi buah dan sayuran kurang dari satu kali per hari. Selain itu, 60 persen pria juga dilaporkan hanya berolahraga sekali atau dua kali dalam seminggu selama kurang dari 20 menit. Tidak perlu ilmuwan yang sangat hebat untuk mengetahui bahwa ini bukanlah cara hidup yang paling optimal bukan, Mams?

 

Handsome runner exercising by running and jogging  in city

 

Yang Bisa Dilakukan

Walau begitu, masalah ini tidak sepenuhnya di luar kendali kita. Masih ada yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini. Perubahan gaya hidup pria diyakini oleh Dr. Sommer, bisa turut berdampak besar pada jumlah sperma.

“Uji kesuburan pria di klinik kesuburan seringkali membuat canggung dan jadi pengalaman yang paling tidak menyenangkan bagi pria. Itu sebabnya pria sering tidak diuji sama sekali. Padahal, mengetahui kondisi ini dari awal akan sangat membantu mereka,” terang Dr. Sommer.

Jadi jika Anda dan suami sedang berjuang untuk hamil, penting untuk diingat bahwa faktor gaya hidup cukup penting dan dapat memengaruhi kesuburan tak hanya bagi wanita namun juga pria. Baik pola makan maupun olah raga bisa jadi penentu kualitas kesehatan seseorang. Konsultasikan dengan dokter ahli kesuburan untuk penjelasan lebih lengkapnya. (Tammy Febriani/KR/Photo: iStockphoto.com)

Shares