Health

Asupan yang Tak Seharusnya Diberikan Pada Si Kecil

By  | 

Si Kecil sebentar lagi akan memasuki masa MPASI. Tentunya Mamas mulai mencari banyak informasi mengenai asupan sehat bagi Si Kecil. Saran Smart Mama, tunda dulu pemberian beberapa makanan berikut ini ya, Mams! Anda boleh kok memberikan beberapa asupan berikut, namun tentunya saat usia Si Kecil sudah lebih besar. Berikut 10 asupan yang sebaiknya Anda tunda pemberiannya:

  • Sayur dan buah keras. Hindari memberi Si Kecil wortel, anggur dan sayur atau buah keras lainnya karena dapat membuatnya tersedak. Sajikan dalam potongan kecil, atau kukus wortel terlebih dahulu.
  • Susu sapi. Walaupun susu sapi dapat menggantikan peran ASI dan susu formula, namun bagi bayi, susu sapi sulit dicerna olehnya. Walau begitu susu dalam roti masih aman dikonsumsi bayi.
  • Makanan yang keras dan lengket. Contohnya adalah popcorn, marshmallows, dan permen, karena dapat membuatnya tersedak.
  • Madu. Ada kemungkinan madu mengandung bakteri yang berbahaya bagi bayi. Berikan saat Si Kecil berusia diatas 1 tahun ya, Mams!

Heart drawn on peanut butter in glass jar

  • Kacang. Hindari memberi kacang pada anak dibawah usia 4 tahun. Walau begitu, selai kacang masih cukup aman digunakan sebagai isi roti tawar.
  • Minuman mengandung kafein. Jangan memberinya soda atau teh sekalipun karena kafein yang terkandung didalamnya dapat mengurangi nafsu makan Si Kecil dan juga kesehatan tubuhnya.
  • Jus buah. Batasi pemberian jus buah maksimal 4 ons/hari. Lebih dari itu ia bisa mengalami diare.
  • Keju. Pastikan keju yang dikonsumsi oleh Si Kecil telah melalui proses pasteurisasi. Bila tidak, maka berisiko meracuni bayi. Biasakan mengecek label kemasan ya, Mams!
  • Makanan laut pencetus alergi. Bagi bayi dengan riwayat keluarga yang alergi terhadap makanan laut, sebaiknya hindari udang, lobster, kepiting, kerang. Konsultasikan dengan dokter untuk lebih jelasnya.
  • Ikan tinggi merkuri. Ikan todak, hiu, tilefish dan king mackerel, adalah beberapa contoh ikan yang tinggi merkuri. Bahkan orang dewasa seharusnya tidak terlalu sering memakannya. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares