Mind

The Swedish Dad, Papa Merasakan Suka Duka Mengasuh Anak

By  | 

Swedia memberikan masa cuti melahirkan (dengan 80% salary tetap dibayarkan) selama 480 hari untuk setiap kelahiran anak bagi orangtua baru, berlaku bagi kedua belah pihak: Mama dan Papa. Selama waktu cuti tersebut, mereka dapat membagi jatah cuti sesuai dengan kesepakatan bersama.

Johan Ekengard saat sharing pengalaman tentang The Swedish Dad pada konferensi pers Resonation

Johan Ekengard saat sharing pengalaman tentang The Swedish Dad pada konferensi pers Resonation

Ditemui dalam konferensi pers women empowerement event, Resonation (28/4/2017) di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Johan Ekengard, salah satu personel “The Swedish Dad” mengungkapkan bahwa selama masa cuti ia kerap melakukan tugas – tugas rumah yang biasa dilakukan oleh para mama, mulai dari menidurkan bayi, memberi makan, atau bermain bersama ketiga anak mereka, Ebbe (7 th), Tyra (5 th), dan Stina (1 th).

The Swedish Dad
Merupakan sebuah movement yang diinisiasi oleh Johanna Karlsson dan Hendrik Petterson untuk mengumpulkan foto kebersamaan antara para papa dengan anak – anaknya selama menghabiskan masa parental leave di Swedia. Mereka terinspirasi dari kehidupan para papa di Jepang yang sering memanfaatkan foto box untuk berfoto dan menghabiskan waktu bersama anak – anak mereka. Sekembalinya ke Swedia pada tahun 2010, project “The Swedish Dad” segera dimulai dengan turut menggandeng seorang fotografer bernama Tobias Bill.

Johan Ekengard bersama anak - anaknya

Johan Ekengard bersama anak – anaknya

Menurut pria yang bekerja sebagai Development Engineer di Sandvik Mining and Rock Technology, Swedia tersebut, pemerintahnya memberikan support bagi para papa untuk ikut ambil bagian dalam merawat dan membesarkan anak- anak sejak mereka dilahirkan, “Project ini menyadarkan kami bahwa menjalani peran sebagai seorang wanita sekaligus mama tidaklah mudah,” ujarnya.

Manfaat jalinan kedekatan papa dan anak memang terbukti secara psikologis dapat membantu menumbuhkan karakter tangguh pada anak, tetapi selain itu Johan mengaku mengalami perubahan diri yang sangat signifikan, “Saya merasa menjadi pribadi yang lebih sabar dan memahami bahwa ada kerja keras dibalik setiap momen membesarkan Si Kecil. Dan tentu saja, tidak ada buku panduan apapun yang menuntun kami untuk terjun ke dunia parenting,” tutupnya.

Johan Bavman

Johan Bavman

Sementara itu, anggota The Swedish Dad lain yang juga menjadi fotografer dalam movement ini, Johan Bavman, mengaku membutuhkan waktu yang cukup lama bagi mereka (para papa) untuk beradaptasi dengan aktivitas keseharian berada di rumah, “Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Melalui movement ini, kami tidak ingin menampilkan sosok ‘Super Dad’, tetapi lebih ingin mengungkapkan bahwa ternyata kami menyadari sungguh lelah mengurus dan membesarkan anak – anak, dengan tetap memberikan dukungan kepada para istri untuk bekerja,” ujarnya.

BBC Media menyebut Swedia sebagai negara yang paling ramah terhadap policy parental leave khususnya yang diberikan kepada para Papa, dengan tujuan untuk meningkatkan peran mereka turut membangun karakter positif anak. Yuk sebarkan informasi ini untuk menginspirasi pasangan dan para papa lainnya sekaligus memperkenalkan konsep co parenting yang terbukti dapat dilakukan bersama. (Nathalie Indry/KR/Photo: Various, The Swedish Dad pressroom)

Shares