Parenting

Ini Cara Ajarkan Pendidikan Seks pada Balita

By  | 

Hi Mams! Di usianya saat ini, pernahkah Si Kecil bertanya tentang jenis kelamin, mengapa perempuan berbeda dengan laki – laki, atau darimana datangnya adik bayi? Lalu, apa jawaban Anda?

Tidak dapat dimungkiri ya, obrolan mengenai seksualitas seringkali menjadi hal yang tabu untuk kita bicarakan. 3 dari 5 mama bahkan mengaku tidak terbiasa membicarakan topik seks sejak usianya masih kecil, karena terbawa kebiasaan yang diterapkan oleh orangtuanya sejak dulu. Padahal pendidikan “seks” bagi anak tidak hanya menyangkut topik “dewasa” seperti yang kita pikirkan; sangat luas cakupannya – mulai dari pengenalan jenis kelamin, fungsi organ, hingga perlindungan terhadap tubuh/dirinya sendiri.

Leader Lab Indonesia & para peserta parenting class

Leader Lab Indonesia & para peserta parenting class

Leader Lab Indonesia, sebuah organisasi yang menyediakan pendidikan bagi pengembangan karakter anak mengungkapkan bahwa sebenarnya, early sex education sudah bisa disosialisasikan kepada Si Kecil sejak usia 2 tahun. Simak obrolan kami dengan tim Leader Lab tentang pendidikan seks pada Si Kecil. Kini Anda bisa mengajarkan hal yang sama kepada anak – anak di rumah!

Apa saja bahasan pendidikan seks yang bisa kita kenalkan pada anak – anak?
Dengan cakupan pembahasan pendidikan seks yang sangat luas, tentu tidak bisa kita jelaskan seluruhnya kepada mereka dalam satu waktu tertentu. Lakukan sesuai dengan tahapan usia.
* 2 tahun: Mulai kenalkan mereka dengan organ – organ kesehatan pada tubuh masing – masing, sebutkan namanya dengan jelas mulai dari vagina/penis, ajarkan cara merawat & membersihkan bagian vital tersebut.
* 3 tahun: Mamas dapat mulai mengajarkan bahwa tubuhnya adalah area pribadi yang tidak boleh dilihat oleh orang lain, terutama pada bagian vital. Di usia ini, memperkenalkan rasa malu saat memperlihatkan bagian tubuhnya kepada orang lain sudah dapat dilakukan.
* Di atas 3 tahun: Konsep reproduksi. Misalnya mengenalkan bahwa di dalam tubuh wanita terdapat rahim sebagai rumah janin, bakal kehadiran seorang bayi.

Bagaimana caranya ya, membicarakan topik seks dengan anak? 

Tentu saja harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan, misalnya bermain peran, boneka, atau story telling. Manfaatkan boneka untuk memperkenalkan bagian – bagian tubuh tertentu. Lalu ajarkan mereka cara merawat dan melindungi organ – organ tersebut dengan benar.Apa saja hambatan yang sering ditemui para mama dalam mengenalkan pendidikan seks pada anak?

  1. Seks masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Sebaiknya, atasi hal ini dengan membangun komunikasi/kedekatan yang maksimal dengan Si Kecil, sehingga topik apapun yang akan dibicarakan akan menjadi bentuk sharing yang menyenangkan.
  2. Orangtua seringkali bingung cara menyampaikannya. Komunikasi tentang pendidikan seksualitas dapat dilakukan kapanpun, misalnya ketika sedang memandikan anak kita bisa menjelaskan bagian-bagian tubuh pribadinya. Ketika anak bertanya seputar seksualitas, jangan panik. Tenangkan diri Anda, gali apa yang anak ketahui, dan berikan penjelasan yang mudah dipahami. Ketika anak bertanya pada kita, itu adalah kabar baik karena artinya dia belum mencari tau dari sumber informasi lain yang mungkin salah.

Poin penting yang sebaiknya menjadi perhatian utama orangtua dalam memperkenalkan pendidikan seks bagi anak?

  1. Memperkenalkan nama dan manfaat bagian – bagian tubuhnya.
  2. Mengajarkan konsep area pribadi sejak dini dan pentingnya melindungi organ – organ vital tubuh.
  3. Mengajarkan konsep malu bila bagian tubuhnya terlihat oleh orang lain.
Kids Workshop

Kids Workshop

Baby Sitter Class

Baby Sitter Class

Tentang Leader Lab Indonesia
Diprakarsai oleh para akademisi di bidang psikologi dan early childhood education enthusiast (Riescha Puri, Rita Khairati, Nindia Nahardita, dan Wulansari Ardianingsih), sejak tahun 2015 Leader Lab berkonsentrasi memberikan kelas pendidikan bagi para orangtua & pengasuh sebagai bentuk dampingan dalam proses pembentukan karakter anak. Tidak hanya menggelar annual parenting class dengan beragam topik mulai dari pengenalan karakter hingga problem pola asuh, Leader Lab juga memberikan kesempatan pada para baby sitter untuk mengikuti kelas pelatihan agar dapat memperkaya ilmu parenting, terutama saat berinteraksi dengan Si Kecil. Sementara itu, program “Kids Workshop” yang mengusung konsep edu-play bagi anak usia 0 – 6 tahun juga menjadi pilar utama Leader Lab dalam mencapai tujuannya membentuk karakter anak yang berkualitas sejak dini. For more (class) info, follow @leader.lab on Instagram. (Nathalie Indry/KR/Photo: Leader Lab Indonesia)

Shares