Parenting

Masalah yang Kerap Timbul Saat Anak Bermain Bersama Temannya

By  | 

Memasuki usia lebih besar, Si Kecil akan mulai mengenal teman sebayanya. Bila sebelumnya ia lebih sering bermain dengan Anda, sekarang ia akan mulai belajar untuk berinteraksi dengan anak-anak seusianya.

Tentunya senang ya Mamas, kala melihat Si Kecil gembira bermain dengan teman-temannya. Namun bukan berarti Anda tak akan menemui masalah lho, Mamas. Berikut ini beberapa hal yang mungkin terjadi saat Si Kecil bermain bersama teman-temannya, dan bagaimana menghadapinya.

  • Berebut mainan. Si Kecil dan teman sebayanya yang belum memahami benar arti berbagi, pasti suatu waktu akan bertengkar karena berebut mainan. Jeritan dan tangisan mereka sudah pasti akan sangat mengganggu. Bila hal ini terjadi, jangan langsung dilerai ya mamas, kecuali bila mereka mulai saling memukul. Ketika hal itu terjadi, Anda bisa menghampiri mereka dan menanyakan apa yang yang terjadi. Ajak mereka untuk bermain bersama, atau bermain bergantian. Bila mereka menolak dan bertengkar lagi, maka Anda bisa mengambil mainan tersebut dari mereka. Cara ini diharapkan dapat merangsang kemampuan mereka dalam memecahkan masalah, hingga kemudian lebih memilih berbagi daripada sama sekali tidak memainkan mainan tersebut.
  • Nempel dengan sang mama. Bila Si Kecil lebih suka menempel pada Anda daripada berinteraksi dengan teman-temannya, jangan langsung memarahinya. Beri ia waktu untuk mengenali apa yang ada di sekitarnya saat itu, bisa jadi ia masih bingung dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Sedangkan Anda sendiri, bisa tetap berinteraksi dengan mama-mama yang lain atau dengan teman-teman Si Kecil. Dari situ, ia bisa melihat bagaimana caranya bersikap baik dengan orang lain. Beri ia waktu untuk mengamati, memahami, merasa nyaman, dan mempelajari caranya bersosialisasi. Hindari memaksanya ya, Mamas. Semakin Anda menekannya, maka ia akan semakin merasa tak nyaman dan malah jadi makin menempel terus dengan Anda.
  • Ada yang tersisih. Karakter dan kemampuan setiap anak dalam bersosialisasi tak selalu sama, Mams. Apalagi bila mereka baru belajar bersosialisasi. Ada anak yang lebih suka mengamati, ada yang lebih suka bermain sendiri, sementara ada anak lain yang sangat suka berinteraksi dengan orang lain.Bila ini terjadi, tak ada yang perlu Anda lakukan. Biarkan saja mereka seperti itu karena semua ada tahapannya.

Kids siblings playing in inflatable swimming pool

  • Terlalu aktif. Usia balita adalah usia anak paling aktif. Di usianya tersebut, ia berusaha untuk mengeksplor segala hal yang ada di sekelilingnya. Jadi, ketika ia mendapatkan teman sebaya yang sama-sama memiliki rasa ingin tahu yang super besar, bisa Anda bayangkan bagaimana aktifnya mereka. Anda bisa melihat mereka berlarian keliling rumah, berteriak, dan tertawa gembira. Berisik, berantakan, dan sangat mengganggu? Yup, tentunya itu yang Anda rasakan. Namun jangan melarang apa yang mereka lakukan ini. Cukup ingatkan anak untuk tidak ceroboh, hingga dapat melukai dirinya dan temannya, atau juga merusak barang-barang di rumah Anda. Selain itu, sebelum setelah usai bermain, minta ia dan teman-temannya untuk membereskan mainan mereka dan barang-barang lainnya yang sudah mereka buat berantakan.
  • Teman anak datang di waktu yang tak tepat. Bila Anda mendapati teman SI Kecil terlalu sering main ke rumah Anda, selama itu tak mengganggu rutinitas belajar dan iatirahat Si Kecil, maka biarkan saja, Mams. Namun bila teman anak datang di waktu yang tak tepat, maka Anda bisa memintanya untuk kembali lagi di waktu bermain Si Kecil. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares