Parenting

7 Kesalahan Orang Tua yang Berbahaya bagi Si Kecil

By  | 

Ketika membicarakan tentang keamanan anak, tentunya ada beberapa peraturan baku yang sudah sangat Anda pahami, seperti: Tak ada bumper dan loose bedding di baby crib, mengamankan berbagai zat kimia beracun di tempat yang tak terjangkau oleh anak, jangan meninggalkan bayi seorang diri di tempat yang tinggi, dan banyak lagi. Kendati Anda sudah melakukan banyak hal diatas tadi, namun menurut parents.com, seringkali tetap saja beberapa kesalahan yang dapat membahayakan anak, tanpa sadar masih sering dilakukan oleh orang tua. Seperti beberapa hal berikut ini:

1. Menutup stroller dengan selimut.

Mom and baby in a stroller

Terkadang Anda mencoba menghalangi sinar matahari yang bisa menyilaukan bayi Anda dengan menutupi strollermenggunakan selimut. Padahal, sebuah penelitian yang dilakukan di Sweden menyebutkan bahwa melakukan hal ini dapat membahayakan bayi Anda. Ini dibilang berbahaya karena dapat membatasi sirkulasi udara dan menaikkan suhu di dalam stroller. Si Kecil bisa mengalami heat stroke, sesak napas, dan bahkan SIDS. Jadi daripada menutupi dengan selimut, sebaiknya Anda menggunakan stroller dengan kanopi atau menggunakan parasol (payung yang bisa dipasang di stroller). Mengecek kondisi bayi secara berkala juga sangat disarankan.

2. Tidur di car seat.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh The Journal of Pediatrics, Katie McPeak, M.D., medical director of primary care untuk anak di St. Christopher’s Hospital Philadelphia, mengatakan bahwa membiarkan bayi dan balita dengan usia dibawah 2 tahun tertidur di car seat atau baby swing, dapat berisiko membuat anak terluka hingga menyebabkan kematian. Hal ini dapat terjadi karena, ketika anak tertidur di car seat atau baby swing, kepala anak akan ‘jatuh’ ke depan, dan ini dapat membatasi aliran oksigen ke tubuhnya. Selain itu, anak juga dapat berisiko tercekik oleh tali pengaman. Jadi bila bayi Anda tertidur di car seat saat Anda sedang menyetir mobil, pastikan car seat terpasang dengan baik di mobil, dan anak dalam posisi yang benar. Ketika tiba di rumah, segera pindahkan ia ke tempat tidurnya. Begitu pula saat ia tertidur di bouncer, swing, sling, atau stroller. Segera pindahkan ia ke tempat tidur yang aman baginya.

3. Tak menggunakan rem pengaman stroller.

“Masih banyak orang tua yang lupa memasang rem pengaman pada stroller ketika mereka melepaskan pegangan mereka dari stroller,” ujar Mehan. Padahal, ini sangat berbahaya lho, Mamas. Sedikit saja Anda lengah, bisa saja tanpa sengaja orang lain menyenggol stroller hingga stroller meluncur sendiri dengan bayi Anda di dalamya. Atau bisa juga stroller meluncur menjauhi Anda saat tergoncang oleh gerakan Si Bayi, ini dapat terjadi pada bayi yang usianya lebih besar. Apalagi bila Anda sedang berada di tempat yang tinggi, di tempat parkir, atau di pinggir jalan. Memasang rem stroller juga sangat penting saat Anda meletakkan atau menggendong bayi Anda dari stroller. Begitu pula saat Anda menaruh barang di bagian bawah stroller. Jadi biasakan untuk selalu menggunakan rem pengaman stroller ya, Mamas. Agar tak mudah lupa, Anda bisa membuat tagline ‘Hands off, brake on’, untuk lebih mudah mengingatnya.

Sleeping on the Go

4. Penggunaan aksesori tambahan di car seat. 

Bila tambahan aksesori seperti head atau body support dan strap covers berasal merek yang sama dengan car seat, maka aksesori tersebut cukup aman dipergunakan. Namun bila aksesori – aksesori tersebut berasal dari merek yang berbeda, maka keamanannya belum tentu terjamin, Mamas. Karena aksesori yang berbeda merek tidak didesain secara khusus untuk car seat Anda. Begitu pula dengan fluffy coats dan selimut. “Penggunaan 2 produk tersebut dapat memberi jarak antara bayi dan tali pengaman, sehingga bayi dapat terpental saat terjadi kecelakaan,” ingat Dr. McPeak. Jadi untuk menjaga tubuh bayi Anda tetap hangat, ia menyarankan Anda menyelimuti bayi Anda di atas tali pengaman.

5. Bermain dengan binatang. 

Tak hanya kita, anak-anak pun sangat menyukai hewan, seperti anjing atau pun kucing. Namun perilaku anjing dan kucing tak bisa ditebak, Mams. Bisa saja saat Si Kecil sedang mencoba mengajak main, anjing atau kucing tersebut mencakarnya. Jadi Mehan menyarankan agar Si Kecil selalu Anda dampingi saat ia dekat dengan binatang.

6. Anak makan dan minum saat mobil sedang berjalan. 

Memang sih, memberi Si Kecil sippy cupdan snack bisa mengurangi rewelnya selama dalam perjalanan. Namun bila anak Anda tersedak, maka Anda tak akan bisa mengetahuinya saat Anda yang sedang menyetir dan tak ada orang lain di mobil saat itu. Anda pun juga mungkin tak akan mendengarnya, karena biasanya ketika anak tersedak, tak mengeluarkan bunyi apapun. Bahkan saat Anda menyadari Si Kecil tersedak pun, Anda kan juga tak mungkin bisa langsung menghentikan mobil Anda saat itu juga,” uraiMelanie Potock, co-author of Raising a Healthy, Happy Eater. Hard-spouted sippy cups atau sedotan plastik yang keras juga berisiko melukai wajah anak saat Anda mengerem mendadak. Jadi Potock menyarankan agar Anda memberi Si Kecil minum dengan menggunakan straw cup dengan sedotan silikon yang lembut. Dan pastikan pula Si Kecil sudah kenyang sebelum melakukan perjalanan.

7. Bermainan perosotan bersama anak. 

Mungkin Anda pernah melakukan hal ini bersama Si Kecil karena ini memang menyenangkan. Alasan lainnya, bisa jadi karena anak memang ingin ditemani, atau karena Anda ingin ia meluncur dengan aman. Namun sebenarnya Mams, meluncur tandem bersama anak bisa berbahaya. Sebuah studi menemukan bahwa 14% anak yang ketika berseluncur duduk di pangkuan orang tuanya, kaki atau sepatu anak dapat tersangkut pada perosotan, dan karena tubuh orang tua mendorong anak dari belakang, maka risiko kaki anak terpelintir atau patah dapat terjadi. Jadi sebaiknya Anda membiarkan anak Anda meluncur di perosotan seorang diri. Anda bisa mendudukkan anak di bagian tengah perosotan bila ia masih takut meluncur sendiri dari atas. Namun bila ia masih juga takut meluncur seorang diri, maka Anda bisa mengajaknya melakukan aktivitas lain yang menyenangkan untuknya, sampai ia siap meluncur sendiri,” ujar Tracy Mehan, manager of translational research in the Center for Injury Research and Policy dari Nationwide Children’s Hospital, di Columbus, Ohio. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares