Interior Design

7 Cara Agar Rumah Bebas Bakteri

By  | 

Meski rumah terlihat bersih dan rapi, namun jangan langsung berpikir kalau rumah Anda benar-benar bebas dari bakteri. Ahli mikrobiologis asal Universitas Colorado Boulder, Dr Noah Fierer, mengatakan bahwa rumah dengan segala hal di dalamnya diperkirakan memiliki sekitar 2.000 spesies bakteri lho, Mamas!

Bila begitu, bisa dibilang rumah tak ubahnya seperti kebun binatang bakteri, hingga dapat menimbulkan alergen bagi para penghuni di dalamnya. Agar terhindar dari hal ini, lakukan beberapa cara berikut untuk menghilangkan bakteri dan alergen dari dalam rumah yuk, Mams!

vacuum istock

  • Ganti alat penghisap debu Anda. Jika Anda telah menggunakan penghisap debu yang sama dalam kurun yang lama, sudah waktunya untuk segera memperbaruinya. Penghisap debu yang sudah ‘tua’ usianya, dapat mengeluarkan kembali debu halus dan kotoran yang sudah dihisap, kembali ke udara. Ketika Anda memutuskan untuk membeli, pilihlah penghisap debu yang telah menggunakan teknologi filter bernama high efficiency particulate air (HEPA). Teknologi  ini mampu membuat bakteri dan alergen lainnya terjebak dalam penghisap debu.
  • Jaga kebersihan tempat tidur. Walau bersinggungan dengan seprai hanya di waktu tidur, namun kemungkinan adanya jamur, bakteri, dan bahkan bulu hewan peliharaan di seprai sangatlah besar. Dan hal ini bisa menimbulkan alergi. Karena itu, Smart Mama menyarankan untuk mencuci seprai dan bed cover setidaknya setiap seminggu sekali dengan menggunakan air panas bersuhu 54 derajat celsius. Bila Anda pengidap alergi yang cukup parah, maka lakukan proteksi lebih dengan menggunakan seprai anti debu dan tungau guna mencegah munculnya pemicu alergen di kasur. Selain itu, menjauhkan hewan peliharaan dari tempat tidur juga perlu  dilakukan agar seprai terbebas dari bulu hewan peliharaan yang rontok.
  • Bersihkan debu hingga ke sudut rumah. Seringkali debu-debu atau kotoran di sudut rumah terlewat saat Anda sedang membersihkan rumah. Perlu di ketahui, debu-debu atau kotoran tersebut bisa saja merupakan kumpulan dari bulu binatang atau sampah serangga yang bisa memicu penyakit pernapasan. Jadi sebaiknya, jangan lupakan sudut atau kolong furnitur saat sedang membersihkan rumah ya, Mams. Dan untuk memaksimalkan kebersihan udara dalam rumah, Anda juga bisa memasang alat penyaring udara di dalam rumah.

Girl-opening-window-iStock_000026066474Medium

  • Menutup jendela. Membuka jendela agar sirkulasi udara di rumah berjalan dengan baik memang dianjurkan. Namun saat memasuki masa pancaroba seperti sekarang ini, hal tersebut tidak disarankan. Karena, udara yang masuk belum tentu udara bersih dan nantinya justru bisa menyebabkan alergi atau pembawa bibit penyakit bagi Anda dan keluarga. Jadi ketika mendapati cuaca sedang tak menentu, baiknya tetap menutup jendela rumah, dan gunakan AC untuk menjaga rumah tetap dalam kondisi sejuk. Dan jangan lupa untuk selalu membersihkan AC atau ventilasi ruangan-ruangan di rumah secara rutin untuk mencegah kotoran atau debu berkumpul di dalam rumah.

New American dream home with a beautiful blue sky in background and brand new car parked outside.

  • Letakkan tanaman di depan rumah. Selain mempercantik tampilan rumah menjadi lebih cerah dan segar, tanaman juga bisa lho dijadikan salah satu media untuk menghambat pertumbuhan jamur atau sumber allergen lainnya. Anda bisa meletakkan tanaman tersebut di bagian rumah yang memiliki sirkulasi udara baik, seperti bagian depan rumah misalnya.
  • Lepas alas kaki di luar rumah. Jika Anda ingin terlindung dari segala bakteri, jamur, dan alergen lainnya, maka biasakan untuk meletakkan segala macam alas kaki mulai dari sandal hingga sepatu di depan pintu masuk. Karena, alas kaki membawa banyak kotoran dari luar rumah dan begitu Anda menggunakannya di dalam rumah maka Anda akan memindahkan kotoran dari alas kaki ke dalam rumah Anda. Namun jika Anda memang harus menggunakan alas kaki di dalam rumah karena alasan tertentu, maka gunakan alas kaki yang khusus digunakan di dalam rumah saja.
  • Rutin mengganti gorden. Gorden-gorden berukuran besar di rumah Anda memiliki kekurangan karena bisa menjadi sarang bagi debu dan kotoran lainnya, layaknya magnet yang menarik besi. Ketika Anda membuka gorden untuk mendapatkan sinar matahari, maka dipastikan debu-debu yang bersarang di sana akan keluar dan terhirup oleh Anda. Oleh karena itu, gantilah gorden berukuran besar dengan menggunakan kain tipis yang terbuat dari bahan sintetis yang lebih ringan. Dan jangan lupa untuk mencucinya secara berkala ya, Mamas.(Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares