Relationship

Quiz: Apakah Anda Siap Menikah Kembali?

By  | 

Setelah bercerai, beberapa orang merasa sulit melangkah atau memulai kehidupan baru karena masih terus dihantui masa lalu. Dan bagi wanita, pengalaman batin antara perpisahan karena kematian sangat berbeda dengan perpisahan akibat perceraian, apalagi bercerai karena suami selingkuh. Sementara bagi wanita yang ditinggal mati suami akan sulit menerima kehadiran orang lain karena merasa masih sangat mencintai pasangan sebelumnya. Kedua alasan ini menunjukkan seolah mereka masih hidup dengan masa lalu dan belum sepenuhnya siap membuka lembaran baru. 

Menurut psikolog, syarat mutlak memulai hubungan baru yang baik adalah bila seseorang sudah bisa berdamai dengan masa lalunya. Dan biasanya wanita baru bisa melewati masa sulit sekitar 3-5 tahun setelah berpisah. Bagaimana dengan Anda, Mams? Apakah Anda sudah siap berdamai dengan masa lalu dan siap menikah lagi? Ikuti kuis ini untuk mengetahuinya.

Bagaimana Anda menilai perpisahan Anda?
A.    Saya sudah bisa menerima perceraian saya dengan mantan suami.
B.    Masih sulit rasanya melupakan pasangan yang tiba-tiba meninggalkan saya karena sakit.
C.   Saya sangat membencinya, perselingkuhan yang ia lakukan tak kan pernah termaafkan.
 
Bagaimana hubungan Anda dengan mantan suami (berpisah bukan karena kematian)?
A.    Hubungan saya dengannya baik-baik saja. Kami sepakat ‘berdamai’ untuk kebaikan anak.
B.    Walau hampir tak pernah bertemu, namun komunikasi saya dengan  masih berjalan via telepon untuk membicarakan tentang anak.
C.   Saya tak pernah bertemu dengannya. Saat ia menjemput Si Kecil pun saya tak pernah sekalipun menemuinya.
 
Apakah Anda berniat akan menikah lagi?
A.    Walau entah kapan, tapi keinginan menikah lagi pasti ada.
B.    Bagi saya, anak adalah yang terpenting, bila ia ingin saya menikah lagi, maka saya akan menuruti kemauannya.
C.   Saya rasa saya tidak akan pernah menikah lagi. Perceraian sangat menyakitkan dan saya tak ingin mengalaminya lagi.
 
Apakah Anda sudah kembali menjalin hubungan dengan seorang pria?
A.    Ya, tentu saja, saya tak mau terlalu lama terpuruk dalam kesedihan.
B.    Saat ini saya belum siap menjalin hubungan kembali. Mungkin satu atau dua tahun lagi.
C.   Saya sudah bahagia dengan kehidupan saya saat ini.
 
Bila Anda berniat untuk menikah lagi, sosok yang bagaimana yang Anda idamkan untuk menjadi suami Anda?
A.    Tentu saja, sifat buruk Sang Mantan tak ada di dalam sosok Si Kekasih baru, agar saya tak mengulangi kesalahan yang sama.
B.    Sosok yang diidamkan anak.
C.   Tak pernah terpikir untuk memiliki kekasih baru.
 
Cek jawaban Anda di sini:
Bila mayoritas jawaban A: Anda sudah siap menikah lagi.
Tampaknya Anda sudah berdamai dengan masa lalu. Dan bagi Anda, perceraian adalah salah satu pelajaran dalam hidup yang memang harus Anda alami. Terpuruk dalam kesedihan di waktu lama hanya akan merugikan diri sendiri. Toh hidup hanya sekali, lupakan kesedihan dan buka lembaran baru dengan kebahagiaan Anda bersama anak dan pasangan baru.
 
Bila mayoritas jawaban B: Kebahagiaan anak adalah hal yang utama.
Bagi Anda, perceraian adalah hal menyakitkan. Namun kebahagiaan anak juga di atas segalanya. Apapun yang Anda lakukan, adalah untuk kebahagiaan anak. Bila memang nantinya Anda bertemu kembali dengan sosok lain yang dapat membahagiakan Anda dan Si Kecil, pastinya Anda akan menikah lagi. Namun bila sosok Sang Mantan adalah sosok ayah satu-satunya bagi Si Kecil, maka bagi Anda itu pun tak jadi masalah. Karena kebahagiaan Si Kecil juga kebahagiaan Anda.
 
Bila mayoritas jawaban Anda adalah C: Tak ingin mengulangi kesalahan yang sama.
Tampaknya Anda belum bisa berdamai dengan masa lalu. Bagi Anda, menikah hanya satu kali, dan kalau harus bercerai, maka tak akan ada lagi pernikahan lain dalam hidup Anda. Anda tak ingin melakukan kesalahan sama dan takut merasakan rasa sakit yang pernah Anda alami pada perceraian lalu. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares