Health

Waspadai Diabetes Tipe 2 pada Anak

By  | 

Tak hanya orang dewasa, ternyata anak-anak pun bisa mengidap penyakit diabetes yakni tingginya kadar gula dalam tubuhnya. Dahulu para ahli berpikir bahwa anak-anak hanya dapat mengidap diabetes tipe 1 yaitu tingginya kadar gula pada anak akibat kerusakan fungsi pankreas. Pada umumnya diabetes tipe ini disebabkan faktor genetik.
Namun ternyata, kini banyak juga anak yang menderita diabetes tipe 2, yakni produksi insulin tidak cukup sehingga menganggu proses sirkulasi glukosa ke seluruh tubuh. Bahayanya, diabetes tipe 2 ini tidak disertai dengan gejala spesifik sehingga sulit terdeteksi. Padahal jika terlalu lama menderita penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berat seperti penyakit jantung, gagal ginjal, hingga buta. Oleh karena itu yuk waspadai penyakit ini dengan mengetahui pasti gejalanya dan cara mengatasinya. Yuk simak Mams!

Gejala Diabetes Tipe 2
Meski awalnya penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun. Namun secara berkala berbagai gejala mulai muncul, yaitu:

  • Tiba-tiba berat badannya menyusut tanpa alasan jelas.
  • Buang air kecil dengan durasi dan jumlah sangat banyak.
  • Sering mengalami mual.
  • Napasnya terasa berat.
  • Pandangannya mengabur.
  • Saat luka sembuhnya sangat lama.
  • Mulutnya kering.
  • Kerap mengalami gatal-gatal pada kulit.

Penyebab Diabetes Tipe 2
Pada umumnya penyakit ini menyerang anak perempuan yang obesitas. Diabetes tipe 2 disebabkan oleh:

  • Konsumsi makan kurang sehat seperti junk food.
  • Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga.
  • Keluarga memiliki bakat gemuk.
  • Problem pada hormon, namun jarang sekali kasus diabetes tipe 2 terjadi karena hal ini.

Cara Menangani
Tentu saja Anda harus konsultasi pada dokter ahli terlebih dahulu Mams. Seteleh dokter memastikan bahwa Si Kecil memang mengidap dibetes tipe 2, biasanya ia akan menyarankan anak Anda mengubah gaya hidup dengan konsumsi makanan sehat yang tentu saja rendah gula, lalu olahraga rutin guna menurunkan berat badan sekaligus kadar gula dalam tubuhnya.
Biasanya dokter juga akan memberikan obat untuk diminum secara rutin oleh pasien, yakni metformin karena hanya obat ini yang aman dikonsumsi anak di bawah usia 18 tahun. Dokter juga akan mengajari Anda mengenai cara mengukur kadar gula dalam tubuh anak. Biasanya Anda juga disarankan membawa Si Kecil melakukan tes hemoglobin A1c guna mengetahui level gula di tubuh anak dalam periode tersebut.
Yang harus jadi catatan bagi Anda dalam mengubah gaya hidup Si Kecil adalah Anda harus menjelaskan padanya tentang penyakit yang diderita sekaligus penyebabnya. Sebaiknya Anda dan keluarga juga ikut menerapkan pola hidup sehat seperti diet rendah gula dan olahraga rutin bersama dengannya sehingga ia menjadi lebih bersemangat, Anda dan seluruh keluarga pun jauh lebih sehat.

Dapatkah Dicegah?
Yes Mamas, penyakit ini tentu saja dapat dicegah dengan memerhatikan asupan anak, misalnya kurangi pemberian makanan manis seperti permen, cokelat, atau cake yang tinggi kadar gulanya. Hindari pemberian soft drink atau minuman dalam kemasan.
Perhatikan juga berat badan anak, jangan sampai terlalu gemuk. Mungkin bagi sebagian orang anak yang gemuk diasosiasikan sebagai anak lucu, namun berhati-hatilah karena obesitas dapat menimbulkan banyak permasalahan kesehatan. Pikirkan masa depannya juga ya Mams, kasihan jika dari kecil ia sudah memiliki banyak masalah dalam tubuh. Buat rutinitas baginya untuk berolahraga setiap hari. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

Shares