Career

Mengapa Smart Mama Memilih Tidak Bekerja?

By  | 

Berdasarkan survei dari Harvard Business School alumni yang dilansir New York Times beberapa waktu lalu, bahwa kebanyakan wanita merasa dewasa ini sangat sulit untuk membagi waktu antara karier serta rumah tangga, dan memilih tidak bekerja padahal jenjang pendidikan mereka cukup tinggi. Lalu bagaimana di Indonesia? Meski belum ada penelitian khusus, Smart Mama menemukan cukup banyak Mamas berpendidikan tinggi tetapi memilih tak bekerja, mengapa demikian? Simak alasan mereka.

“Saya seorang Sarjana Ekonomi lulusan salah satu universitas swasta diJakarta. Setelah lulus, saya bekerja di salah satu bank asing di Jakarta. Tapi, saat memiliki seorang putri, saya merasa waktu
saya dengannya sangat sedikit, maklum saja pekerjaan saat itu menuntut untuk sering kerja lembur. Akhirnya, setelah diskusi dengan suami, saya pun berhenti bekerja dan hingga hari ini saya tak pernah menyesali keputusan tersebut karena saya memiliki banyak momen manis bersama Alana.”
Tiara, 34 tahun, mama dari Alana 4 tahun

“Terus terang saja, saat kecil saya agak trauma karena sering ditinggal oleh ibu saya untuk bekerja. Kebetulan pekerjaan beliau menuntutnya untuk sering ke luar kota. Jadi, meskipun saya lulusan S2
jurusan bisnis, saya tidak ingin anak-anak saya mendapat pengalaman serupa. Saya memilih mendedikasikan waktu untuk keluarga. Jika banyak orang yang mempertanyakan pilihan saya berkaitan dengan pendidikan saya yang cukup tinggi, toh saya bisa mengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan dengan mendidik anak-anak saya.”
Laura, 36 tahun, mama dari Lakeisha 8 tahun dan Lorenzo 4 tahun

“Semula, saya bekerja sebagai marketing communication di sebuah oil company, bahkan sampai anak saya, Kei berusia 3 tahun. Namun, tiba-tiba suami ditempatkan di luar kota, saya pun resign dan
menjadi ibu rumah tangga di kota baru tempat tinggal kami. Meskipun 
kangen bekerja, tapi saya amat menikmati masa-masa indah bersama Kei.”
Ryana, 33 tahun, mama dari Kei 5 tahun

“Sejak lulus kuliah menjadi Sarjana Komunikasi, saya memang tidak berminat bekerja kantoran. Saya senang memasak dan baking, jadi saya memilih untuk menerima pesanan kue serta dessert table via
online. Saya selalu berpikir untuk mendedikasikan hidup saya demi keluarga agar dapat mendidik anak dengan maksimal. Saya tidak ingin kehilangan satu momen penting pun dari anak saya.”
Karina, 29 tahun, mama dari Raihan 2 tahun

Mamas, bekerja ataupun tidak adalah pilihan dari diri Anda sendiri yang tidak perlu menjadi perdebatan. Yang paling penting sebagai mama, Anda tetap fokus mendidik Si Kecil, serta mampu memberi limpahan kasih sayang, dan  menjadi contoh yang baik bagi anak. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

Shares