Parenting

Ask the Expert: Tips Menghadapi Anak Tantrum

By  | 

Menghadapi Si Kecil yang sedang tantrum tentu sangat menguji kesabaran ya, Mams? Bisa jadi, kita pun turut terpancing emosi ketika Si Kecil rewel tak berkesudahan.

Tantrum biasanya dimulai ketika Si kecil berusia 18 bulan ke atas dan sangat umum dialami oleh Si Balita. Memukul dan menggigit adalah hal yang umum dilakukan Si Kecil yang sedang tantrum. Dikutip dari NHS, alasan Si Kecil tantrum adalah karena kesulitan Si Kecil dalam mengekspresikan keinginannya. Mereka jadi frustasi dan tantrum adalah acara mereka mengungkapkan rasa frustasinya.

Seiring bertambahnya usia, Si Kecil akan lebih pintar berkomunikasi dan tantrum-nya pun akan berkurang. Dan di usianya yang ke empat tahun, tantrum-nya akan terus berkurang.

Bagaimana menghadapi Si Kecil yang sedang tantrum?

Psikolog anak Samanta Elsener menjelaskan bahwa sebaiknya pastikan terlebih dahulu bahwa kita dapat meregulasi emosi terlebih dahulu. Jangan sampai kita merespon Si Kecil yang sedang tantrum dengan marah-marah juga, sudah pasti tidak akan efektif hasilnya.

“Pertama-tama yang perlu kita lakukan adalah melihat masalah apa yang sedang ia hadapi, terutama masalah emosinya, dan kita bisa sampaikan pada anak oh iya kamu sedang merasa kecewa, frustasi atau sedih,” ujarnya.

Meskipun Si Kecil nampaknya sudah mencurahkan emosinya, namun kita tetap tidak bisa bicara dengannya saat ia sedang histeris ya, Mams. “Yang bisa kita lakukan saat ini ialah menenangkannya. Bisa dengan memeluknya, atau bila ia tak ingin dipeluk, yang penting kita ada di sekitar Si Kecil saat itu. Kita juga bisa bilang, ‘Nak, mama ada disini ya nemenin kamu ya saat marah-marah atau menangis seperti ini, it’s okay’. lanjutnya”

Kalau ternyata Mams tidak kuat melihat Si Kecil tantrum, maka Mams bisa meninggalkan Si Kecil sebentar lalu kembali lagi. Namun jangan terlalu lama, jangan sampai Si Kecil berpikir bahwa ia ditinggalkan oleh sang mama.

Setelah tenang, kita bisa kasih Si Kecil minum agar tidak dehidrasi lalu ajak ia berdiskusi. Biasakan untuk membicarakan tentang emosi anak. “Bisa dengan berbagai cara, seperti story telling, bisa pada saat malam hari sebelum tidur. Mams bisa bertanya padanya tentang hari ini kamu kenapa aja, kamu ngapain aja, perasaan kamu bagaimana?,” saran Samanta. Dengan komunikasi yang serba terbuka seperti itu Si Kecil akan bisa lebih mudah meregulasi emosinya. Dan nantinya ia akan terbiasa untuk berbicara secara verbal dan bukan dengan tangisan dan perilaku tantrum. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)

Shares