Health

Sinovac Mengklaim Vaksin Covid-19 Miliknya Aman untuk Anak Usia 3 Tahun

By  | 

Meski risiko Si Kecil terpapar virus Covid-19 lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa, namun faktanya, mereka juga tetap membutuhkan vaksin Covid-19.

Sudah lebih dari 70 juta suntikan vaksin Sinovac telah diberikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Vaksin Covid-19 CoronaVac yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal China ini telah diizinkan untuk digunakan pada orang dewasa, namun belum bisa digunakan oleh anak-anak.

Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh anak-anak yang mungkin merespons vaksin Covid-19 dengan cara berbeda. Oleh karena itu, pengujian lebih lanjut sangat diperlukan untuk melihat bagaimana vaksin Covid-19 bekerja pada tubuh Si Kecil.

Namun, kini Sinovac telah mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 mereka aman dan efektif bagi anak-anak usia 3-17 tahun. Hal tersebut berdasarkan data awal yang mereka miliki dan telah diserahkan ke regulator obat China.

Dikutip dari Kompas.com, Gang Zeng, direktur medis Sinovac, mengatakan bahwa uji klinis tahap awal dan menengah dengan lebih dari 550 subyek menunjukkan, vaksin tersebut akan memicu respons kekebalan. Dua penerima vaksin mengalami demam tinggi sebagai respons terhadap vaksin, satu anak berusia 3 tahun, dan yang lainnya berusia 6 tahun. “Sementara subyek uji coba lainnya mengalami gejala ringan,” kata Zeng dalam siaran pers, Senin 22 Maret lalu.

“Menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan akan menghasilkan respons imun yang berpotensi berguna terhadap SARS-CoV-2, tentu hal ini sangat disambut baik,” ujar Eng Eong Ooi, seorang profesor di sekolah Kedokteran Duke NUS, Singapura, yang ikut memimpin pengembangan vaksin Covid-19.

Namun Ooi mengatakan, data yang dipresentasikan kepada publik oleh perusahaan farmasi tersebut bisa dikatakan belum cukup untuk memberikan jawaban yang pasti atas temuan tersebut. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, anak-anak memang jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan gejala parah Covid-19 ya Mamas. Walau begitu, bukan berarti mereka akan terhindar dari risiko virus ini. Si Kecil masih berisiko terinfeksi dan dapat menyebarkan virus corona. Oleh sebab itu, Si Kecil juga tentunya perlu diimunisasi untuk mengakhiri pandemi Covid-19.

Melihat kondisi yang ada saat ini, berbagai perusahaan farmasi pembuat vaksin masih terus melakukan uji vaksin Covid-19 untuk anak-anak. Vaksin Covid-19 Pfizer telah diizinkan untuk digunakan mulai usia 16 tahun dan kini sedang dipelajari pada anak usia 12-16 tahun. Johnson & Johnson juga telah mengumumkan rencana untuk mempelajari vaksin Covid-19 pada remaja, berusia 12 hingga 18 tahun. Begitu pula dengan Sinopharm yang memiliki dua vaksin Covid-19, juga sedang menyelidiki keefektifan vaksinnya pada anak-anak.

Selain ketiga perusahaan farmasi tadi, Moderna juga telah memulai uji vaksin pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas, dan minggu lalu Moderna telah mengumumkan langkah terbarunya untuk menguji vaksin Covid-19 milik mereka pada bayi dan anak-anak. Perusahaan bioteknologi ini mengumumkan, bahwa mereka telah mulai melakukan uji vaksin Covid-19 bekerja sama dengan National Institutes of Health dan Biomedical Advanced Research and Development Authority. Uji klinis, yang disebut studi KidCOVE ini akan melibatkan sekitar 6.750 anak di AS dan Kanada yang berusia antara 6 bulan hingga 12 tahun.

Sistem kekebalan tubuh Si Kecil berbeda-beda, tergantung pada usia anak, menghasilkan percobaan yang lebih kompleks dibandingkan dengan penelitian orang dewasa.

”Memberikan vaksinasi Covid-19 kepada anak-anak sangat penting untuk mencapai kekebalan kelompok.” ujar Dr. Anthony Fauci, dokter imunologi dan direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Fauci berharap anak-anak bisa mulai mendapatkan vaksin Covid-19 pada saat sekolah dimulai nanti.

Harapan Fauci tentunya tak berbeda dengan harapan kita sebagai orangtua ya, Mamas? Semoga uji klinis vaksin Covid-19 segera selesai sehingga Si Kecil sudah bisa mendapatkan vaksin. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)


Shares