Health

Mengenal Lebih Jauh Tentang Endometriosis dan Kaitannya dengan Kehamilan

By  | 

Endometriosis adalah suatu kondisi dimana endometrium, jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding Rahim, tumbuh di luar rahim.

Endometrium ini dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi (saluran telur), rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus), atau vagina.

Lazimnya, sebelum menstruasi, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Bila Mamas tidak dalam kondisi hamil, maka endometrium tersebut akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

Namun pada endometriosis, darah tersebut tidak bisa keluar sehingga area sekitarnya bisa menjadi meradang atau bengkak. Saat hal ini terjadi, Mamas mungkin juga akan memiliki jaringan parut dan lesi (istilah kedokteran untuk merujuk pada keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh). Endometriosis paling sering terjadi di ovarium.

Jenis Endometriosis

Secara umum, ada tiga jenis endometriosis yang dibedakan berdasarkan tempatnya:

•Lesi peritoneum superfisial

Lesi ini adalah jenis yang paling umum. Pada kondisi ini, terdapat lesi pada peritoneum, lapisan tipis yang melapisi rongga panggul Anda.

•Endometrioma (lesi ovarium)

Kista berwarna gelap berisi cairan ini, terbentuk jauh di dalam ovarium Anda. Kista ini tidak merespons pengobatan dengan baik dan dapat merusak jaringan sehat.

•Deeply infiltrating endometriosis (DIE)

Jenis ini tumbuh di bawah peritoneum Anda dan dapat melibatkan organ di dekat rahim seperti usus atau kandung kemih. Sekitar 1% sampai 5% wanita dengan endometriosis mengidapnya.

Gejala Endometriosis

Anda mungkin tidak akan melihat atau merasakan gejala apa pun. Namun saat Mamas hal ini terjadi, mungkin saja Anda dapat mengalami:

•Sakit punggung selama menstruasi

•Kram menstruasi yang parah

•Nyeri saat buang air besar atau buang air kecil, terutama selama menstruasi

•Perdarahan yang tidak biasa atau berat selama menstruasi

•Darah pada tinja atau urin Anda

•Diare atau sembelit

•Seks yang menyakitkan

•Kelelahan yang tidak kunjung hilang

•Sulit hamil

gynecologist communicates with her patient, pointing to the structure of the uterus, on her comput er.

Penyebab Endometriosis

Hingga saat ini para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan endometriosis. Namun beberapa ahli berpendapat bahwa darah menstruasi yang mengandung sel endometrium dapat mengalir kembali melalui saluran tuba dan masuk ke rongga panggul, tempat sel menempel ke organ Anda. Kondisi ini disebut menstruasi retrograde.

Dikutip dari WebMD, gen Mamas juga bisa turut berperan. Jika orangtua atau saudara perempuan Anda menderita endometriosis, Anda lebih mungkin mengidapnya. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini cenderung memburuk dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Komplikasi Endometriosis

Nyeri endometriosis yang parah dapat memengaruhi kualitas hidup Anda. Beberapa wanita dengan endometriosis dapat mengalami gangguan kecemasan atau depresi. Perawatan medis dan perawatan kesehatan mental tentunya diperlukan untuk menangani hal ini.

Sekitar 40% wanita yang sulit hamil mengalami endometriosis. Peneliti menduga bahwa peradangan ini dapat merusak sperma atau sel telur yang akan menurunkan keberhasilan seorang wanita untuk hamil. Kondisi lain juga dapat terjadi dimana jaringan parut mungkin menghalangi saluran tuba Mamas, sehingga tindakan bedah mungkin diperlukan untuk dapat meningkatkan kesuburan Anda.

Endometriosis dapat meningkatkan risiko kanker ovarium atau kanker lain yang disebut adenokarsinoma terkait endometriosis.

Diagnosis Endometriosis

Dokter akan mendiagnosis Anda menderita endometriosis berdasarkan gejala yang Anda alami. Namun untuk memastikannya, dokter akan melakukan beberapa tes seperti:

•Pemeriksaan panggul. Tes ini akan memungkinkan dokter merasakan kista atau bekas luka di rahim Anda.

•Tes pencitraan. Ultrasonografi, CT scan, atau MRI dapat menggambarkan secara detail kondisi organ Anda.

•Laparoskopi. Dokter akan membuat sayatan kecil di perut Anda dan memasukkan tabung tipis dengan kamera di ujungnya (disebut laparoskopi). Dokter dapat melihat di mana dan seberapa besar lesi tersebut. Ini biasanya satu-satunya cara untuk benar-benar yakin bahwa Anda menderita endometriosis.

•Biopsi. Dokter akan mengambil sampel jaringan, seringkali selama laparoskopi, dan spesialis melihatnya di bawah mikroskop untuk memastikan diagnosisnya.

Tahapan Endometriosis

Dokter menggunakan empat tahap endometriosis dari American Society of Reproductive Medicine:

•Tahap I (minimal). Anda memiliki beberapa lesi kecil tetapi tidak ada jaringan parut.

•Stadium II (ringan). Ada lebih banyak lesi tetapi tidak ada jaringan parut. Ukuran lesi tidak lebih dari 2 inci.

•Stadium II (sedang). Lesi lebih dalam. Anda mungkin memiliki endometrioma dan jaringan parut di sekitar ovarium atau saluran tuba.

•Stadium IV (parah). Ada banyak lesi dan mungkin kista besar di ovarium Anda. Anda mungkin memiliki jaringan parut di sekitar ovarium dan saluran tuba atau di antara rahim dan bagian bawah usus Anda.

Tahapan tersebut tidak bisa menjadi ukuran akan besarnya rasa sakit atau beratnya gejala yang akan dialami oleh Si Penderita. Misalnya, endometriosis stadium I dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, tetapi wanita yang memiliki stadium IV bisa jadi justru tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai endometriosis, Mamas dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)

Shares