Parenting

Smart Mama Story: Mona Ratuliu

By  | 

“We are living in a gadget driven world, and kids want their own gadgets. It makes them feel like they’re part of the whole culture.” – Chris Bryne.

Membesarkan anak di era digital memang tidak mudah ya, Mams. Ketika sudah menginjak 13 tahun dan sudah ‘diperbolehkan’ memiliki akun media sosial, apa yang harus kita lakukan untuk menjaga komunikasi dan peraturan berjejaring?. Presenter sekaligus mama dari tiga orang anak Davina Syafa fellisa, Barata Rahadian Nezar, dan Syanala Kania Salsabila, Mona Ratuliu berbagi pengalaman membesarkan anak remaja di tengah era digital & krisis toleransi. 

(ki-ka) Dr. Devie Rahmawati, M.Hum., CPR, Mona Ratuliu, Johan Lie dan Kezia Warouw ditemui di Peluncuran Kampanye “Mari Bicara, Indonesia!” di Museum Nasional.

(ki-ka) Dr. Devie Rahmawati, M.Hum., CPR, Mona Ratuliu, Johan Lie dan Kezia Warouw ditemui di
Peluncuran Kampanye “Mari Bicara, Indonesia!” di Museum Nasional.

Ditemui dalam acara Press Conference “Mari Bicara, Indonesia!” bersama Teh Sariwangi, Selasa, 15/1/2019 bertempat di Museum Nasional Jakarta Pusat, Mona Ratuliu mengungkapkan bahwa perbedaan tidak seharusnya menjadi pemicu perselisihan, “Kuncinya adalah berkomunikasi dengan baik. Dan saya pikir, keluarga adalah institusi terkecil dimana kita bisa memulai aktivitas ini  & meningkatkan kedekatan dengan anggota keluarga.”

Wanita berusia 36 tahun tersebut mengungkapkan akan selalu ada tantangan membesarkan anak remaja di era digital, tapi Ia dan pasangan, Indra Brasco yakin jika orangtua berinvestasi pada waktu & membangun komunikasi di dunia nyata dengan baik, maka segala isu yang berkembang dapat menjadi topik diskusi untuk dibahas bersama.

Simak sharing Mona tentang hal ini, yuk! (Nathalie Indry/KR/Photo: Dok. Smartmama, Various. Video: dok. Smartmama) 

Shares