
Q : Sejak dua minggu lalu, saya kembali bekerja setelah cuti melahirkan tiga bulan. Setiap berangkat ke kantor, saya merasa bersalah sekaligus karena harus meninggalkan bayi saya yang masih berusia 2,5 bulan. Bagaimana saya bisa mengatasinya perasaan ini?
Amal, 25, mama dari Jordy, 2,5 tahun
A : Tammy Gold, pengarang buku Secrets of The Nanny’s Whisperer : A Practical Guide for Finding and Achieving the Gold Standard of Care for Your Child dan Founder of Gold Parent Coaching mengatakan, kesedihan dan emosi yang Anda rasakan ketika harus kembali bekerja adalah hal wajar. Jawaban atas pertanyaan apakah harus tetap bekerja atau menjadi ibu rumah tangga hanya bisa dijawab oleh Anda dan pasangan. Dan sekali lagi, tidak ada jawaban benar atau salah karena ini tergantung dari tiap keluarga.
Bila perasaan bersalah ini terus-menerus menyerang diri Anda, hal ini bisa berbahaya, Mam. Sebab bukan tidak mungkin Anda jadi tidak fokus dalam bekerja sehingga Anda bisa jadi sasaran kemarahan atasan Anda. Daripada Anda terus merasa bersalah, lebih baik pikirkan cara kreatif agar Anda tetap bisa meluangkan waktu berdua dengan Si Bayi setiap hari, sebelum Anda berangkat kerja. Misalnya 10 menit mengajaknya berjalan-jalan di taman dekat rumah Anda atau membacakan buku cerita misalnya. Ingat ya Smart Mama, waktu berkualitas lebih penting daripada kuantitas itu sendiri. (Lenny Delima/ Photo : Istockphoto.com)
Kemajuan teknologi saat ini turut mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan. Termasuk anak-anak generasi masa kini yang lahir dalam...
Memiliki anak perempuan yang sifatnya mirip dengan kita tentu menggemaskan ya Mams? Seperti melihat diri sendiri dalam versi...
GabaG, brand lokal yang dikenal sebagai sahabat para ibu menyusui, resmi meluncurkan produk breast pump terbarunya: GabaG Kolibri...
Siapa yang tak pusing ketika mendapati Si Kecil melakukan gerakan tutup mulut (GTM). Berbagai cara tentu kita lakukan...
Siapa yang tak kenal 4 brand anak ternama ini? Mothercare, The Entertainer, Gingersnaps, dan Wilio, hari Minggu lalu...