Ask the Expert: Jenis Pemeriksaan untuk Program Kehamilan

By  | 

Keinginan untuk hamil kembali atau memiliki momongan untuk pertama kalinya bersama pasangan seringkali muncul bersama dengan kekhawatiran: Akankah usaha ini berhasil? Dalam tahap persiapan, ada baiknya Mamas dan pasangan melakukan beberapa langkah berikut, berdasarkan wawancara kami dengan dr. Putra Ismaya Abral, Sp.OG.

Apa saja jenis pemeriksaan awal yang perlu dilakukan saat sedang mempersiapkan kehamilan?

Dimulai dari pemeriksaan dasar. Yaitu riwayat kesehatan, apakah ada penyakit yang diidap sebelumnya atau riwayat penyakit keluarga. Gaya hidup juga harus diketahui, terutama gaya hidup yang kurang baik untuk program hamil juga harus diperbaiki; seperti merokok, minuman beralkohol, dan penyalahgunaan narkoba dihentikan. Adapun berat badan disarankan sesuai dengan Body Mass Index (BMI).

Kemudian dilanjutkan melakukan pemeriksaan rutin lainnya seperti tekanan darah, pemeriksaan organ genital baik ekternal maupun internal, tes papsmear, screening penyakit menupar seksual (PMS), jika perlu juga dapat dilakukan pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes).

Tes darah juga penting lho, dilakukan dalam persiapan kehamilan! Seperti hemoglobin, leukosit, kolesterol, trigliserida, gula darah, fungsi hati, rhesus faktor, hepatitis B, sifilis, dan HIV. Selain itu, pemeriksaan kadar hormon dan analisis sperma pada pria juga dianjurkan dalam pemeriksaan pra kehamilan ini.

Pemeriksaan USG (ultrasonografi) bertujuan untuk melihat kondisi rahim, indung telur, saluran telur dan adanya massa (tumor) kandungan seperti kista, mioma, polip dan sebagainya.

Untuk pemeriksaan lanjutan seperti HSG (histerosalpingografi) dan SIS (Tes histerografi) dapat dilakukan meskipun bukan sebagai pemeriksaan rutin. Meskipun tidak rutin namun pemeriksaan ini sangat berperan untuk menilai kondisi disalam rahim dan fungsi saluran tuba (saluran yang menghubungkan antara indung telur dan rahim).

Secara spesifik, apa itu pemeriksaan tuba dan perlukah dilakukan selama program hamil?

Saluran tuba (saluran telur) adalah salah satu bagian terpenting untuk diketahui fungsinya, apakah ada sumbatan yang bisa menyebabkan ketidaksuburan atau tidak. Karena kelainan fungsi tuba menjadi penyebab sekitar 20% wanita dengan infertilitas primer ataupun sekunder.

Jika Mamas sedang dalam rencana untuk mempersiapkan kehamilan, juga dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat secara rutin sesuai anjuran dokter. Asam folat merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh, termasuk fungsinya meningkatkan kesuburan dan mendukung tumbuh kembang janin.

Lebih jauh dr. Putra menjelaskan tentang peranan hormon reproduksi untuk keberhasilan hamil..

Hormon yang normal dan seimbang adalah salah satu syarat untuk keberhasilan program kehamilan. Jika terdapat gangguan atau ketidakseimbangan hormon, maka kemungkinan juga terdapat gangguan ovulasi.

Dalam hal ini, perlu diingat bahwa pembuahan tidak mungkin terjadi jika istri gagal menghasilkan sel telur yang mampu untuk dibuahi. Hal ini berkaitan erat dengan teraturnya siklus haid setiap bulan. Jika berjalan normal dan teratur, jarang dijumpai gangguan produksi sel telur. Maka, salah satu kunci untuk pasangan yang sedang merencanakan program hamil adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat, rutin berolahraga, menghindari stres dan memeriksa kondisi kesehatan secara berkala. (Nathalie Indry/KR/Photo: Freepik.com)

Shares