Sex

Problem Seksual Ini Dapat Membahayakan Pernikahan

By  | 
Harmonisnya hubungan dengan pasangan tentu tidak hanya ditentukan oleh faktor komunikasi dan rasa cinta yang terus tumbuh ya, Mams. Pada kenyataannya,  hal yang paling sering kita anggap remeh yaitu seks, dapat memengaruhi kualitas pernikahan itu sendiri. Terapis seks asal Amerika Serikat Aline Zoldbrod, Ph.D. bahkan mengungkapkan bahwa seks bisa menjadi ujung mata pisau yang dapat memberikan dua kemungkinan pada kualitas pernikahan: Positif dan negatif, “Kualitas seks yang buruk atau tidak terselesaikannya problem seksual antara suami dan istri dapat membahayakan pernikahan.”.

1. Berkurangnya Mood Bercinta
Tidak dapat dimungkiri, kehadiran Si Kecil di tengah – tengah keluarga menyita banyak waktu dan tenaga. Dalam kondisi seperti ini, mood bercinta seringkali menjadi menurun (Baca: Mengapa Gairah Seks Menurun?)
“Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin pasangan saling mencari kepuasan di luar rumah dan memicu aksi perselingkuhan. “, ujar Aline. Untuk mencegahnya, Minta bantuan pasangan atau pihak ketiga untuk merawat Si Kecil sehingga Anda tidak terlalu lelah menjalani rutinitas sehari – hari.

Young woman sleeping with a guy

2. Aksi Seks Monoton
Biasanya, beragam alasan menyebabkan hal ini terjadi, mulai dari tidur sekamar dengan Si newborn hingga tinggal satu atap dengan keluarga mertua. Alhasil, aksi bercinta Anda dan pasangan hanya berkutat di kamar tidur dengan posisi yang itu – itu saja. Kondisi psikologis pasangan yang sering terperangkap dalam kebosanan akan memicu sensitivitas. Mereka menjadi lebih sensitif terhadap persoalan – persoalan kecil yang pada akhirnya akan memicu pertengkaran.

3. Saling Mengabaikan Kebutuhan Seks
Hasrat seks para pria umumnya akan muncul lebih cepat, termasuk pada momen setelah melahirkan. Sebisa mungkin, sinkronkan hasrat dan mood bercinta Anda dengan pasangan agar tidak terjadi ketimpangan atau saling mengabaikan kebutuhan seksual masing – masing. Hal ini akan menjadi masalah yang diam – diam akan membahayakan pernikahan karena masing – masing pasangan tidak terpuaskan secara batin dalam waktu yang cukup lama. (Nathalie Indry /KR /Photo :Istockphoto.com)

Shares