Health

Do’s and Dont’s Saat Ketuban Pecah

By  | 

Ketika sedang hamil, terutama saat Anda baru pertama kali mengalaminya, mungkin Anda akan merasa khawatir bagaimana seandainya air ketuban Anda pecah tiba-tiba. Pecah ketuban bisa terjadi kapan dan di mana saja, Mams to be. Dan hal ini juga biasanya menandakan kalau waktu bersalin sudah dekat.

Sebenarnya, menurut buku What to Expect When You’re Expecting, calon mama yang mengeluarkan cairan ketuban sebelum persalinan hanya sebesar 15%. Dan saat Anda mengalami hal ini, sebaiknya Anda tetap tenang dan jangan takut. Cairan ketuban biasanya tidak langsung mengalir deras, kecuali Anda sedang dalam keadaan berbaring ya, Mams to be. Umumnya, cairan tersebut hanya menetes atau mengucur perlahan, sebab kepala bayi akan menutupi mulut rahim dan menjaga cairan ketuban tetap berada di dalam.

Do’s

  • Catat waktu ketika ketuban Anda pecah. Ketuban pecah bukan berarti Anda langsung melahirkan kok Mamas to be. Sekitar 80% persalinan baru terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah.
  • Perhatikan jumlah cairan yang keluar. Pecah ketuban biasanya diawali dengan Anda merasakan seperti ada ledakan di area jalan lahir, lalu cairan pun mengalir keluar. Cairan ketuban ini ada yang langsung mengalir atau hanya rembesan saja. Cairan akan lebih banyak keluar saat Anda mengalami kontraksi. Sementara rembesan ketuban seperti Anda mengompol atau cairan keluar saat Anda batuk. Berbeda dengan cairan vagina yang membuat celana dalam lembab, rembesan air ketuban akan membuat celana Anda basah.
  • Perhatikan warna cairan ketuban, apakah berwarna bening, kehijauan, atau berdarah. Warna ketuban kehijauan menandakan bayi Anda mengalami stres, dan perlu segera dievaluasi.
  • Segera ke rumah sakit. Minta suami atau orang lain yang sedang bersama Anda untuk mengantar Anda ke klinik bersalin atau rumah sakit. Setibanya di sana, beritahukan kepada bidan atau dokter mengenai kondisi ketuban Anda, baik waktu pecah, jumlah dan warnanya. Informasi dari Anda ini nantinya akan menentukan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Apakah sudah mendekati waktunya Anda melahirkan atau masih harus menunggu.

Dont’s

  • Berendam dalam air bersabun. Hal ini dapat berisiko menyebabkan infeksi. Jika memang Anda ingin mandi, lebih baik mandi dengan menggunakan pancuran.
  • Memasukkan sesuatu ke dalam vagina, seperti tampon atau berhubungan seksual. Pasalnya, ketuban yang sudah pecah atau bocor tak lagi dapat menahan kuman yang masuk. (Tammy Febriani/KR/Photo: Istockphoto.com)

Shares