Career

Yang Harus Disiapkan Pebisnis Sebelum Cuti Melahirkan

By  | 

Setiap calon mama yang bekerja, berhak mendapatkan cuti melahirkan dari perusahaan atau kantornya. Di Indonesia, lazimnya cuti diberikan selama tiga bulan. Dan hal tersebut akan dimanfaatkan calon mama untuk mempersiapkan diri menghadapi proses persalinan, memulihkan tenaga, dan mengurus Si Newborn sebelum kembali bekerja.

Namun bagaimana dengan calon mama yang berprofesi sebagai pemilik usaha? Bagi Mams to be yang menjalankan bisnis sendiri, keadaan ini tentu sangat berbeda dibandingkan dengan calon mama yang bekerja sebagai karyawan. Para pebisnis justru bisa kekurangan pendapatan hingga kesulitan mempertahankan kliennya.

Untuk menghindari segala hal yang merugikan bisnis dan finansial, perhatikan beberapa hal berikut ini:

  1. Menyiapkan tabungan. Tidak semua wanita bisa meninggalkan bayi mereka paska beberapa bulan dilahirkan. Alasannya pun bermacam-macam mulai dari masih ingin mengurus anak sendiri atau merasa bersalah meninggalkan bayi mungil Anda pada orang lain. Jika hal tersebut membuat Anda tidak bisa menjalankan bisnis sama sekali, ada baiknya untuk menabung beberapa bulan sebelumnya. Siapkan dana cukup sehingga keuangan keluarga tidak sangat terbebani ketika Anda mengambil cuti. Cobalah berhemat, misalnya dengan menghentikan layanan tv kabel atau majalah, menyalakan AC hanya jika dibutuhkan, dan mengurangi makan di luar. Semakin banyak tabungan maka semakin lama Anda bisa mengambil cuti.
  2. Siapkan backup. Saat cuti, tentunya Anda tak bisa total mengawasi bisnis Anda. Pekerjakan seseorang yang bisa membantu Anda menjalankan bisnis selama cuti, ini untuk memastikan jika Anda tidak akan kehilangan banyak klien. Pastikan orang yang menggantikan posisi Anda memang memiliki kualitas seperti yang Anda butuhkan,  dan tentunya juga ia mengetahui bahwa pekerjaannya hanya bersifat sementara saja, selama Anda cuti.
  3. Andalkan tim. Bagi Anda yang memiliki beberapa atau mungkin banyak pekerja, ini akan jadi sebuah keuntungan bagi Anda. Anda bisa cuti melahirkan dengan lebih tenang, dan momen ini juga bisa dijadikan tantangan serta latihan kepemimpinan bagi pekerja kepercayaan untuk menggantikan posisi Anda saat cuti. Jadi, ketika cuti usai dan ‘Si Pengganti’ ini dinyatakan lolos masa percobaan, maka Anda jadi berkesempatan untuk memperbesar jaringan bisnis Anda, atau lebih fokus merawat buah hati sambil sesekali tetap mengawasi jalannya bisnis.
  4. Pertahankan bisnis yang ada. Ada baiknya untuk tidak membuka bisnis baru sebelum dan paska melahirkan. Karena, membuka bisnis baru akan membutuhkan tingkat fokus yang tinggi, hingga stres kemungkinan akan Anda alami. Dan itu tak baik bagi kesehatan Anda dan kandungan. Begitu pula paska melahirkan, Anda akan disibukkan dengan mengurus Si Newborn,  hingga ditakutkan usaha tersebut justru jadi terbengkalai karena kurang fokus dikerjakan. Jadi,  sebaiknya Anda fokus saja dulu mempertahankan klien yang ada saat ini, jadi tidak terlalu berisiko pada bisnis Anda yang sudah berjalan.
  5. Informasikan pada klien. Jangan lupa memberi tahu para klien sejak beberapa minggu sebelum Anda cuti. Katakan pada mereka bahwa ini hanya bersifat sementara dan Anda akan segera kembali. Auto reply email yang menginformasikan bahwa Anda dalam masa cuti, dan memberitahukan contact person yang akan menggantikan posisi Anda selama cuti juga sangat efektif untuk mempertahankan para klien lho, Mams to be. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

 

Shares