Education

Ajarkan Si Kecil Budaya Antre, Yuk!

By  | 

Mams, pernahkah terlintas di benak Anda untuk mulai mendisiplinkan Si Kecil melalui budaya antre? Jika belum, coba deh untuk memulainya sejak dini karena ada banyak manfaat yang bisa dipetik untuk Si Kecil di kemudian hari dengan membiasakan perilaku tersebut.
Beberapa pendapat mengatakan, untuk melatih anak agar menguasai ilmu matematika bisa saja dilakukan hanya dalam waktu tiga bulan saja. Namun, akan memerlukan waktu sampai 12 tahun bahkan lebih untuk melatih Si Kecil untuk bisa mengantre dengan baik dan benar. Ya, pelajaran matematika seperti pengurangan, penambahan, perkalian, dan pembagian, biasanya hanya dikuasai sebagian kecil dari siswa yang menyukai bidang tersebut. Sementara, semua murid dalam satu kelas pasti membutuhkan etika moral dan pelajaran berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.

Tak hanya di sekolah, saat bermain pun, ajarkan Si Kecil mengantre ya, Mams. Misalnya saat membaca buku, berikan waktu tertentu pada masing-masing anak agar bisa bergantian. Di luar rumah, Anda sebagai orangtua juga wajib mencontohkan mengikuti antrean dengan tertib, misalnya saat berkendara dan lampu merah sedang menyala, maka Anda wajib berhenti dan berikan sedikit penjelasan mengapa hal tersebut harus dilakukan. Contoh lainnya, Anda juga bisa mengajarkan Si Kecil mengantre dalam berbagai kesempatan seperti saat sedang berbelanja dan harus mengantri di kasir, saat mengantre toilet di mal, dan lainnya.

Lalu, apa saja pelajaran berharga yang didapatkan dari mengantre? Ini dia, Mams,
1. Belajar menghargai waktu. Misalnya, jika ingin mendapat antrean paling depan saat mengambil makan siang di sekolah, ia harus datang lebih awal.
2. Belajar bersabar. Si Kecil akan dituntut untuk menunggu waktu gilirannya tiba, terutama jika ia berada pada antrean paling belakang.
3. Belajar menghormati hak orang lain. Lebih memahami bahwa teman yang datang lebih awal akan mendapat giliran lebih dulu dan ia tidak merasa dirinya paling penting.
4. Belajar disiplin. Aturan mengantre adalah tak menyerobot dan itu berarti tidak mengambil hak orang lain. Ajarkan Si Kecil agar ia terbiasa selalu disiplin.
5. Belajar kreatif. Terkadang, untuk hal-hal tertentu, Si Kecil akan merasa bosan berada dalam antrean. Untuk mengatasinya, Si Kecil bisa melakukan kegiatan lain seperti membaca buku cerita.
6. Belajar  bersosialisasi. Sat  Si Kecil akan terbiasa bersosialisasi dengan teman-temannya. Misalnya, saling bertukar cerita atau bernyanyi bersama.

Berikut cerita para Smart Mama mengenai membiasakan budaya antre pada balita.

“Saya selalu mengantre dalam berbagai hal baik ketika saya sendiri ataupun bersama anak-anak. Dan sepanjang apapun antrean, saya akan tetap menanti sampai giliran kami tiba, sehingga Si Kecil sudah terbiasa antre di manapun ia berada. Hal ini juga berguna untuk melatih kesabaran anak.”
Menta, 34 tahun, mama dari Adi, 5 tahun, dan Dina, 3 tahun

“Anak saya termasuk tipe yang tidak sabar, jadi kalau bisa menyerobot antrean, dengan senang hati ia melakukannya. Tapi sejak usia tiga tahun ia sudah mulai saya ajarkan bahwa ia harus antre dan tidak saling mendahului teman-temannya saat masuk ke dalam kelas.”
Virnie, 32 tahun, mama dari Sofia, 4 tahun

“Pelajaran mengantre yang sering didapatkan anak saya adalah ketika jadwal imunisasinya tiba. Biasanya kami ke dokter anak di pagi hari agar antrean tidak mengular. Tapi, tetap saja kemacetan sulit diprediksi, sehingga kadang kami terlambat sampai di rumah sakit. Mau tak mau kami pun mendapatkan nomor tunggu berangka puluhan. Biasanya, sambil menunggu, saya ajak Si Kecil ke playground atau taman di sekitar rumah sakit. Jika sudah bosan, maka kami pun menonton televisi di ruang tunggu.”
Alisia, 30 tahun, mama dari Max, 2,5 tahun
(Yosi Avianti/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares