Health

Neuroblastoma, Penyakit Berbahaya pada Balita

By  | 
Tahun lalu, kita sempat dikejutkan dengan kabar balita cantik berusia dua tahun pengidap penyakit neuroblastoma bernama Ashira Shalva Riko. Ashira akhinya menghembuskan napas terakhir di penghujung tahun 2014 setelah melakukan serangkaian pengobatan di Guangzhou, China. Kini jaringan sosial media kembali diramaikan dengan kabar Keanu, balita berusia 3,5 tahun mengidap penyakit yang sama. Saat ini Keanu sedang melakukan perawatan di RSCM namun belum ada kemajuan berarti. Seperti apakah penyakit neuroblastoma itu dan mengapa semakin banyak balita yang mengidapnya?
Apa itu Neuroblastoma?
Neuroblastoma adalah sejenis penyakit kanker yang berasal dari jaringan  pembentuk sistem saraf simpatis yaitu bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi tubuh di luar kehendak, dengan cara meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, mengerutkan pembuluh darah, serta memproduksi hormon tertentu.
Meskipun bisa menyerang organ tubuh lain, biasanya neuroblastoma menyerang kelenjar adrenal di bagian perut. Dan ironisnya, 75% dari penderita neuroblastoma adalah anak di bawah usia 5 tahun, dan kebanyakan ditemukan pada anak laki-laki.
Gejala Neuroblastoma
Neuroblastoma di bagian perut:
  • Sakit perut.
  • Benjolan di bawah kulit yang tidak sakit jika disentuh.
  • Diare.
  • Nyeri pada kaki.
Neuroblastoma pada bagian dada:
  • Nyeri pada bagian dada.
  • Wheezing atau napas berbunyi.
  • Perubahan pada bagian mata, yakni mata seperti akan ke luar dan ukuran pupil tidak singkron.
Ciri lain yang mengindikasikan anak menderita neuroblastoma adalah:
  • Gumpalan pada otot di bawah kulit.
  • Mata melotot, bola mata seperti akan keluar,
  • Muncul lingkaran hitam di sekitar mata.
  • Demam.
  • Sakit punggung dan tulang.
  •  Berat badan menurun drastis.
Penyebab Neuroblastoma
Hingga saat ini penyebab pasti neuroblastoma belum dapat dipastikan. Namun beberapa penelitian mengatakan kanker ini dimulai dari mutasi genetik pada sel normal yang terus tumbuh. Sel-sel kanker ini terus tumbuh sampai akhirnya akumulasi sel-sel abnormal dan membentuk tumor. Untuk anak-anak yang memiliki riwayat keluarga neuroblastoma, kemungkinan akan menderita neuroblastoma juga.
Penelitian lain menyebutkan bahwa ada kemungkinan paparan bahan kimia, kebiasaan merokok, serta minum alkohol juga dapat menjadi penyebabnya. Bisa juga akibat penggunaan obat hormon kesuburan atau menggunakan cat rambut saat hamil. Namun semua itu masih butuh penelitian lebih lanjut.
Pengobatan dan Perawatan
Pengobatan penderita neuroblastoma  sangat tergantung pada stadium peyakit serta penyebaran kanker. Jika masih di satu lokasi, dapat dilakukan pembedahan. Apabila sudah menyebar dapat dilakukan kemoterapi atau terapi penyinaran.
Dokter Penelope Brock dari Great Ormond Street Hospital London mengatakan sekitar 5 tahun terakhir ini ada harapan baru bagi penderita neuroblastoma yakni dengan perawatan imunoterapi yaitu memasukkan molekul antibodi yang akan memobilisasi sistem kekebalan tubuh anak.
Apakah Neuroblastoma dapat Disembuhkan?
Pada umumnya jika sel kankernya belum menyebar neuroblastoma lebih mudah untuk disembuhkan, apalagi jika usia anak masih di bawah satu tahun. Oleh karena itu disarankan bagi para Smart Mama untuk rutin melakukan pemeriksaan anak secara lengkap agar penyakit atau kelainan pada anak dapat terdeteksi sejak dini. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

Shares