
Health
Myofungsional Therapy: Rahasia Gigi Si Kecil Rapi Tanpa Drama Kawat Gigi
Tak hanya tumbuh sehat secara fisik dan mental, namun senyum sehat dan percaya diri Si Kecil juga penting. Tapi tahukah Anda Mamas, bahwa banyak masalah gigi pada orang dewasa ternyata berawal dari masa kanak-kanak? Kebiasaan kecil yang dapat mengganggu kesehatan gigi hingga perkembangan otot mulut yang tidak optimal sejak masa kanak-kanak, faktanya dapat memengaruhi kondisi kesehatan gigi Si Kecil saat ia dewasa nanti.
Kabar baiknya, dunia kedokteran gigi anak saat ini terus berkembang. Salah satu pendekatan yang mulai banyak digunakan dan terbukti efektif adalah myofungsional, sebuah cara baru untuk merawat gigi Si Kecil sejak dini, bahkan sebelum mereka membutuhkan kawat gigi.
Apa Itu Myofungsional Therapy?
Myofungsional therapy adalah pendekatan yang fokus pada perbaikan fungsi otot-otot di sekitar mulut seperti otot bibir, pipi, dan lidah yang ternyata sangat mempengaruhi cara rahang dan gigi Si Kecil tumbuh. Kalau fungsinya tidak seimbang, bisa terjadi maloklusi, yaitu kondisi di mana gigi atas dan bawah tidak sejajar ketika Si Kecil menutup mulut.
Menariknya, perawatan ini tidak memerlukan alat-alat invasif ya, Mams. Perawatan ini fokus pada latihan otot, pembiasaan posisi lidah yang benar, hingga koreksi cara menelan dan bernapas. Semua ini dilakukan dengan lembut dan tetap menyenangkan bagi Si Kecil. Tentunya metode ini akan sangat mempermudah perawatan karena Si Kecil tetap merasa nyaman.
“Masalah otot di area mulut Si Kecil hanya dapat dimodifikasi secara efektif saat masa pertumbuhan. Karena itu, pendekatan myofungsional sangat dianjurkan sejak usia dini,” ujar drg. Priska Angelia Budiono, Sp.KGA, Spesialis Kedokteran Gigi Anak.
Perawatan ini bisa dimulai sejak usia 4 tahun untuk Si Kecil dengan perkembangan normal, dimana tujuan sederhananya adalah untuk menyiapkan “rumah” yang nyaman bagi gigi permanen saat waktunya tumbuh. Dengan begitu, posisi gigi tidak berantakan dan bisa mengurangi kebutuhan pemakaian kawat gigi di kemudian hari.
“Tujuan utama myofungsional therapy adalah membantu gigi tumbuh di tempat yang ideal dengan mengoptimalkan fungsi otot dan rahang sedini mungkin,” tambah drg. Priska.
Metode Perawatan Ramah Anak Bagi Si Kecil Berkebutuhan Khusus
Anak-anak dengan kebutuhan khusus, seperti anak dengan spektrum autisme, down syndrome, atau gangguan perkembangan lainnya memiliki tantangan tersendiri saat menjalani pemeriksaan gigi. Banyak dari mereka merasa takut, tidak nyaman, atau sulit diajak bekerja sama.
Namun kini, ada solusi yang lebih bersahabat, yaitu Sedasi inhalasi menggunakan N₂O (Nitrous Oxide). Metode ini menjadi pendekatan baru yang dapat membantu Si Kecil lebih tenang selama perawatan. Ini bukan pembiusan penuh ya Mams, melainkan metode lembut yang membuat Si Kecil merasa rileks tanpa kehilangan kesadaran.
“Dengan sedasi inhalasi, Si Kecil menjadi lebih tenang dan nyaman. Mereka tidak trauma, orangtua juga merasa lebih tenang. Ini sangat membantu, terutama untuk anak yang belum kooperatif atau memiliki sensitivitas tinggi,” jelas drg. Priska.
dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong mengatakan bahwa metode ini sudah bisa diakses di Bethsaida Hospital Dental Center yang menjadi fasilitas pertama di wilayah Tangerang yang menyediakan layanan ini secara khusus untuk anak.
Untuk anak berkebutuhan khusus atau anak yang belum kooperatif, tindakan “one day care” dengan menggunakan anestesi umum juga dapat dilakukan untuk memberikan solusi bagi anak yang membutuhkan perawatan lebih intensif atau yang belum dapat bekerja sama selama prosedur.
“Di Bethsaida Hospital Dental Center, pendekatannya bukan hanya medis, tapi juga mengutamakan kenyamanan dan pendekatan yang bersahabat untuk anak. Mulai dari ruang tunggu yang nyaman untuk anak, tenaga medis yang ramah, hingga metode perawatan yang disesuaikan dengan karakter setiap anak,” lanjut dr. Pitono.
Mamas yang sedang mempertimbangkan konsultasi gigi untuk Si Kecil, atau mungkin merasa bingung bagaimana memulainya, tidak perlu menunggu gigi permanen Si Kecil tumbuh, apalagi menunggu masalah muncul. Mulailah dari langkah kecil, seperti sesi konsultasi ringan untuk menilai fungsi otot, struktur rahang, dan posisi gigi susu Si Kecil. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan gigi pertama ke dokter gigi anak pada saat Si Kecil berusia 1 tahun ya, Mams. (Tammy Febriani/KR/Photo: Doc. Freepik)
Comments are closed.