Health

Cegah Stunting, Campaign.com Gelar Penyuluhan dan Kompetisi Memasak Makanan Bergizi

By  | 

Stunting dikaitkan dengan kondisi anak gagal tumbuh. Kondisi ini terjadi pada Si Kecil berusia di bawah lima tahun. Salah satu indikatornya adalah tinggi badan Si Kecil di bawah standar usianya akibat kekurangan asupan gizi kronis pada periode 1.000 hari pertama kehidupannya.

Sayangnya, persoalan stunting di Indonesia masih memprihatinkan. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, prevalensi stunting di tanah air mencapai 24,4% di tahun 2021, sementara itu di tahun 2022, angkanya menjadi 21,6%.

Meski terjadi penurunan, namun angka tersebut masih lebih tinggi dari standar WHO yang menetapkan bahwa batas angka stunting paling buruk dimana seharusnya berada di kisaran 20%. Berangkat dari kasus ini, Campaign.com, startup pengembang platform aksi sosial Campaign #ForChange, menyelenggarakan rangkaian acara pencegahan stunting, mulai dari mengajak influencer memasak dalam Kompetisi IG Reels #GiziUntukPahlawanMasaDepan hingga melakukan penyuluhan pencegahan stunting di pusat-pusat kesehatan di Jakarta.

Kompetisi Memasak di Instagram
Campaign.com menyadari, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan isu stunting, harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Desember 2022 lalu, Campaign.com mengadakan kompetisi memasak makanan bergizi seimbang yang bertajuk #GiziUntukPahlawanMasaDepan. Kompetisi ini berpedoman pada metode “Isi Piringku” yang telah disosialisasikan oleh pemerintah sebagai upaya mencegah stunting. Metode ini menggantikan slogan “4 Sehat 5 Sempurna” dan menitikberatkan pada keseimbangan gizi dalam satu kali makan. Dilansir dari laman kesmas.kemkes.go.id, “Isi Piringku” menggambarkan satu porsi makan dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat serta protein dengan pembagian sepertiga lauk dan dua pertiga karbohidrat.

Kompetisi yang dilakukan di Instagram tersebut disemarakkan oleh sejumlah influencer, seperti Dana Paramita dan Wandha Dwiutari. Mereka membuat kreasi makanan nan unik dan menarik untuk Si Kecil, namun tetap memperhatikan keseimbangan gizi. Alhasil, sebanyak 84 orang mendaftarkan diri untuk berlomba dan memperebutkan hadiah total senilai 3 juta rupiah.

Melalui kompetisi ini, diharapkan dapat memberikan edukasi tentang pencegahan stunting untuk lebih banyak orang dan mendukung target pemerintah menurunkan angka stunting menjadi 14% pada 2024. “Diperlukan partisipasi aktif publik untuk bersama-sama menekan angka stunting di Indonesia. Melalui rangkaian kampanye #PahlawanMasaDepan, Campaign.com mengajak seluruh pihak untuk berbagi informasi dengan cara yang seru dan dekat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga mudah dipahami dan makin banyak orang yang teredukasi,” ungkap William Gondokusumo selaku founder dan CEO Campaign.com.

Penyuluhan Pencegahan Stunting di Sarana Kesehatan

Tingginya angka stunting di Indonesia dipengaruhi oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan isu ini. Untuk itu, Campaign.com menyelenggarakan talkshow yang dilakukan secara hybrid di akun Instagram @campaign_id dan Morula IVF Menteng, pada Kamis (16/03). Talkshow tersebut menghadirkan dr. Fanny Imanuddin, M Biomed (AAM) yang mengupas tuntas pencegahan dan penanganan stunting. Turut hadir komunitas yang berfokus pada permasalahan stunting, Satu Ibu Satu Pohon yang bercerita mengenai fakta stunting di lapangan dan upaya penurunan angka stunting.

Penyuluhan juga dilakukan di RSUD Kebayoran Baru pada Selasa (21/03) dengan pembicara Rizki Leoni Harnelita, A.Md.Gz, dr Muhammad Al Qarni, dan Melinda Risky Aswarini, A.Md.Gz yang menekankan bahwa pentingnya perhatian terhadap penyebab dan dampak stunting. Permasalahan kesehatan seperti anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada remaja putri dapat menentukan kualitas kehamilan dan kesehatan selama masa mengandung. Yang dibutuhkan oleh perempuan remaja dan ibu hamil untuk mencegah kelahiran stunting adalah gizi yang cukup dan seimbang. Begitu pula dengan bayi yang sudah lahir dan memasuki waktunya makan, harus dicukupi gizinya dengan menyesuaikan kebutuhan sesuai usia.

Direktur RSUD Kebayoran Baru, Dewi Isnawati, mengungkapkan tingginya antusias masyarakat pada kegiatan ini, bahkan yang datang melebihi kapasitas undangan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi orang banyak dan sejalan dengan upaya kami di RSUD Kebayoran Baru dalam mencegah stunting, yaitu berkolaborasi dengan banyak pihak, seperti yang dijalankan bersama Campaign.com saat ini. Kami berharap dapat bekerja sama lagi di waktu mendatang demi meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ujarnya.

Selain edukasi, mams yang hadir juga dapat menikmati fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis serta pembagian sembako sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang.

Kampanye Online Cegah Stunting di Aplikasi Campaign #ForChange

Tak hanya penyuluhan, Campaign.com juga menginisiasi sejumlah kampanye untuk mencegah stunting di aplikasi Campaign #ForChange, seperti #AkuPahamStunting, #PeduliStunting, dan #KelorBantuCegahStunting.

Kampanye-kampanye tersebut bekerja sama dengan komunitas dan organisasi sosial yang memiliki perhatian khusus terhadap kesehatan Si Kecil, salah satunya Satu Ibu Satu Pohon. Lewat kampanye #KelorBantuCegahStunting, kita diajak untuk dukung lewat aksi kampanye yang menarik dan mudah dilakukan. Setelah menyelesaikan kampanye, para pendukung akan membuka donasi sebesar Rp25.000,00. Nantinya, donasi yang terkumpul akan digunakan untuk penyediaan pohon kelor bagi ibu-ibu prasejahtera.

Kelor mengandung zat besi dan asam folat untuk mencegah anemia dan kehamilan yang buruk. Sementara itu, bagi mama, daun kelor juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI karena mengandung galactagogue. Sayuran ini bagus untuk pertumbuhan balita karena mengandung 92 mikronutrien untuk mencegah defisiensi mikronutrien. (Tammy Febriani/KR/Photo Doc. iStockphoto)

Shares